- Mokhamad Sya'roni sedang menyampaikan pidatonya saat acara Iconhumans FUHUM 2024, pada Kamis (19/09/24) di Hotel Metro Park Semarang. |
Konferensi edisi keenam ini bertajuk "Menemukan Kembali Agama dan Spiritualitas untuk Perdamaian Global dan Humaniora", yang bertujuan untuk mengeksplorasi peran aktif agama dan spiritualitas dalam mengatasi masalah sosial, kemanusiaan, dan lingkungan.
Acara ini menghadirkan pembicara dari berbagai lembaga, termasuk Nurul Ain binti Norman dari Universitas Malaysia dan Ahmad Amir Aziz dari UIN Mataram. Acara dimulai pukul 7 pagi dan diperkirakan akan berakhir setelah salat zuhur, dengan sekitar 120 peserta, termasuk staf pengajar dan mahasiswa internasional.
Wacana Keilmuan Islam
Dekan FUHUM, Mokhamad Sya'roni, menekankan pentingnya konferensi ini dalam mendorong diskusi tentang keilmuan Islam dan mengatasi tantangan sosial kontemporer melalui perspektif agama. Ia berharap konferensi ini akan meningkatkan kesadaran di antara para peserta tentang dinamika sosial dan mendorong keterlibatan aktif dengan isu-isu terkini yang dihadapi umat manusia.
"Gagasan tentang bagaimana agama dan spiritualitas dapat berperan aktif dan memberikan tawaran konkret bagi berbagai permasalahan sosial, kemanusiaan, bahkan lingkungan," ujarnya.
Sehingga dari kegiatan ini, bagi Sya'roni Iconhumas menjadi ajang kesempatan bagi seluruh audiens yang hadir untuk membuka wacana Keilmuan keislaman khsusunya dalam mengkaji aspek sosial.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menjadi ruang kebangkitan wacana ilmu-ilmu keislaman, khususnya dari perspektif ushuluddin dan humaniora," tegasnya.
Senada Rektor UIN Walisongo, Nizar Ali juga mengungkapkan, pentingnya untuk disadari wacana agama untuk mendiskusikan problem solving masyarakat saat ini
"Ini menjadi peran kritis agama dan spiritualitas dalam mengatasi masalah global mendesak seperti perubahan iklim, konflik, dan perdamaian," ujarnya
Baginya penting untuk menaruh Agama dalam pemecahan masalah kemanusiaan.
"Seiring dengan kemajuan dan tantangan yang dibawa oleh sains dan teknologi, konferensi ini akan menyoroti perlunya mengintegrasikan wawasan keagamaan dan spiritual ke dalam pemecahan masalah kontemporer," imbuh Rektor UIN Walisongo itu.
Bagi Syaroni, konferensi ini tidak hanya berhenti dalam menggulatkan dari berbagai wacana keilmuan islam, namun bertujuan untuk merenkrontuksi ulang bagaimana agama mampu menjawab problem sosial.
"Gagasan tentang bagaimana agama dan spiritualitas dapat berperan aktif. Agama tidak seharusnya menjauh dari berbagai permasalahan terkini yang dihadapi manusia saat ini," tuturnya.
Ia pun berharap dalam kegiatan ini, harapannya audiens mampu memahami bagaimana pentingnya peka akan dinamika sosial, khsusunya permaslahan yang mancakup kemanusiaan.
"Konferensi ini terutama diharapkan dapat mempromosikan gagasan tentang bagaimana agama dan spiritualitas dapat berperan aktif dan memberikan tawaran konkret bagi berbagai permasalahan sosial," harap Sya'roni.
[Rep.Andra/Red.Z]
KOMENTAR