Foto Staf Akademik dan Kemahasiswaan, Bahtiar Firdaus Al-Amin, saat diwawancara Kru IDEAPERS.COM di Gedung Pascasarjana kampus I UIN Walisongo Semarang, pada Rabu (21/08/24). |
Semarang, IDEAPERS.COM - UIN Walisongo Semarang resmi melepas 1.406 wisudawan, pada Rabu (21/08/24) di Auditorium II kampus III. Namun, H-3 (19/08/24) pelaksanaan wisuda tersebar dugaan terkait manipulasi data wisudawan terbaik pascasarjana.
Kejadian tersebut ramai di media sosial twitter dan story WhatsApp. Dalam salah satu postingan story WhatsApp mahasiswa UIN Walisongo tertuliskan "Manipulasi nilai mahasiswa di UIN Walisongo. Keren banget, dari urutan ke 9 jadi ke nomor satu wisudawan terbaik. Siap-siap viral twitter dan masuk berita ki UIN Walisongo''.
Awalnya berdasarkan surat edaran pihak akademik, pada Senin (12/08/24), tercatat wisudawan terbaik pascasarjana UIN Walisongo diraih oleh Hanum Salsabiela. Namun dalam pembaruan surat edaran, pada Senin (19/08/24) peraih predikat wisudawan terbaik berubah menjadi Aditya Budi Santoso.
Hal tersebut sebagaimana disampikan oleh oleh Hanum Salsabiela, setelah ditemui oleh Kru IDEAPERS.COM.
"Saya inget banget tanggal 12 Agustus saya di chat oleh bagian humas UIN Walisongo mengabarkan bahwa saya jadi wisudawan terbaik,'' ujar Bela di tempat singgahnya, pada Selasa (20/08/24).
Bela mengatakan dirinya juga diminta untuk wisudawan terbaik oleh pihak kampus.
"Saya jadi wisudawan terbaik dan diminta mempersiapkan diri untuk melakukan foto shut wisudawan terbaik yang dijadwalkan tanggal 19 Agustus di jam 9 pagi," jelasnya.
Namun, di sore hari usai menyelesaikan sesi foto ia mendapat kabar dari kampus melalui telepon bahwa ia tidak jadi wisudawan terbaik.
''Udah selesai foto dan udah tinggal nulis caption jadi semua udah ready untuk di upload, tiba-tiba setelah pulang saya dikabari sekitar sore jam 5 an ditelepon dari staf akademik bahwasannya tiba-tiba bapaknya bilang bukan saya nih wisudawan terbaiknya,'' jelas wisudawan asal Demak itu.
Ia mengaku merasa kecewa karena sudah memberitahu keluarganya terkait hal tersebut. Data, ia mengaku tidak mendapat penjelasan terkait kronologi kejadian yang menimpannya tersebut.
''Saya nggak tau ini kesalahan sistem atau kesalahan input. Tidak di jelaskan secara pasti, problemnya tuh dimana, salahnya tuh dimana, dan nggak ngasih penjelasan apapun lalu hanya ngasih permintaan maaf saja,'' katanya pada kru IDEAPERS.COM.
Kesalahan Input Nilai
Setelah itu, kru IDEAPERS.COM menghubungi Aditya Budi Santoso pihak wisudawan terbaik yang sebelumnya berada di peringkat kesembilan. Ia pun membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Jadi IPK saya itu aslinya 3,78 jadi saya nggak tau mbak Bella berapa, dan gak tau gimana pas berita wisuda itu dirilis hari Senin (19/08/24) kemarin IPK saya jadi 3,64," jelas Aditya wisudawan asal Kendal itu.
Kemudian, ia mengatakan usai menemukan kekeliruan pada nilai IP langsung konfirmasi kepada pihak kampus.
"Saya langsung menghubungi pihak pasca baik itu Bu Umi sebagai penanggung jawab S3 dan pak Firda penanggung jawab S2 agar melakukan pengecekan aja gitu," kata wisudawan jurusan Ilmu Agama Islam itu.
Namun, kata Aditya, pihak kampus mengakui adanya kesalahan input nilai wisudawan tersebut.
"Intinya dari pak Firdaus sendiri mengakui ini sebagai kesalahan sebagai manusia, mungkin karena kecapean atau kurang sehat pas ngerjain. Lalu akhirnya pak Firda langsung menghubungi saya minta maaf agar ingin langsung bertanggung jawab dan langsung dikonfirmasi," jelas Aditya.
Kesalahan Teknis
Staf Akademik dan Kemahasiswaan, Bahtiar Firdaus Al-Amin, membenarkan dan menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
"Jadi gini yang di pasca itu kan sistemnya (sistem penginputan nilai) masih manual, jadi itu murni karena kesalahan teknis," ujarnya saat ditemui kru IDEAPER.COM, pada Rabu (21/08/24), di Gedung Pascasarjana kampus I UIN Walisongo Semarang.
"Pas saya ngambil nilai dari walisiadik itu udah saya update, tapi pas mau masukin namanya masih kedektek yang itu (terdeteksi nama lain) lo mbak, jadi pas rekapan IP nya orang lain gitu," lanjut pria yang akrab disapa Firdaus itu.
Lebih lanjut, ia menegaskan kesalahan murni disesabkan oleh kesalahan teknis bukan karena adanya manipulasi data seperti informasi yang tersebar sebelumnya.
"Udah saya cek sesuai SOP, tapi ternyata pas rekapannya itu salah, nah pas saya liat di walisiadik terus saya kaget langsunglah saya hubungi kedua belah pihak, jadi bukan karena manipulasi data atau sogok gitu nggak ada," tegas Firdaus.
Firdaus mengaku telah mengklarifikasi secara langsung kepada pihak Hanum Salsabiela dan sudah meminta maaf atas kelalaian tersebut.
"Tadi waktu wisuda ketemu sama mbak Hanum sama pak wakil direktur (pak Nasihun Amin), terus tadi kita udah ngobrol secara intens, terus udah kami klarifikasi semua gitu,'' ujar Bahtiar.
Ia mengatakan telah mendapatkan respon positif dari Hanum terkait kejadian tersebut.
"Hanum juga udah menyikapi positif karena itu memang kesalahan teknis jadi bukan karena manipulasi data atau apa gitu," ungkapnya.
Terakhir, Hanum berharap Staf UIN Walisongo lebih profesional agar tidak ada kejadian serupa terulang kembali.
"Semoga staf di UIN itu lebih profesional lagi, dan semoga lain kali nggak ada kejadian kaya begini lagi," harap Bella [Rep. Rifky/Red. Zaqia]
KOMENTAR