Mahasiswa FUHUM Diajak Belajar di Universitas Bergengsi di Luar Negeri

- Foto Universiti Malaya (Foto istimewa)

Semarang, IDEAPERS.COM - Wakil Dekan (WD 3) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Semarang, Sukendar mengatakan, Program Student Mobility ke kampus luar negeri ini, bertujuan mengajak mahasiswa berkesempatan menambah wawasan dan saling bertukar pengalaman.

Program Student Mobility yang diselenggarakan oleh FUHum ini, mendapat biaya subsidi dari pihak fakultas berupa tiket pulang-pergi secara gratis bagi mahasiswa. 

Hal itu dijelaskan oleh Sukendar, bahwa rincian subsidi itu hanya diberikan untuk biaya perjalanan pulang-pergi, ketika ditanya nominal, ia mengatakan, setiap mahasiswa akan mendapat subsidi sebagian dari total biaya kegiatan. Senin (22/07/24).

"Ya mahasiswa itu tetap mendapat subsidi dari kampus, yang jelas (red. mahasiswa) mendapat subsidi, sudah dengan ongkos pulang perginya, kemudian dengan hotelnya, dengan akomodasi di sana," tegasnya.

Baca Juga: FUHUM Buka Peluang Mahasiswa Ikuti International Student Program, Ini Syarat dan Alur Pendaftarannya

Lebih lanjut, Program yang bakal dilaksanakan di Universiti Malaya tersebut, akan berjalan selama lima hari di sana. 

Selain itu, Sukendar juga menyampaikan program studi yang akan dipelajari mahasiswa merupakan keilmuan Humaniora, menurutnya, keilmuan tersebut masih selaras dengan keilmuan di akademik FUHum. 

"Nanti di sana itu ada fakultas sosial dan humaniora, di sana ada juga pengkajian agama, ada pengkajian ilmu sosial," ujar WD 3 FUHum.

"Jadi kita mau pelajari gimana kulturnya di sana termasuk kultur akademiknya, tidak hanya kultur negara tapi utamanya adalah kultur akademik dalam waktu lima hari di sana," terangnya.

Melalui program student mobility, Ia berharap kepada mahasiswa usai mengikuti program ini, selain dapat memperluas wawasan mahasiswa mampu membangun jaringan internasional kepada mahasiswa yang di luar negeri.

"Ya syukur kalau mahasiswanya memiliki skill networking, dia bisa memanfaatkan buat membangun jaringan, tidak hanya jaringan Indonesia kan, tetapi jaringan internasional," harapnya.

[Rep. Juli/Red. WW]