Selamet Riyadi mahasiswa terbaik predikat skripsi terbaik tingkat Fakultas pada prosesi Wisuda sarjana ke-91 UIN Walisongo, Rabu (08/02/24). |
Semarang, IDEAPERS.COM - Mahasiswa Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI), Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum), Selamet Riyadi berhasil meraih predikat skripsi terbaik tingkat Fakultas pada prosesi Wisuda sarjana ke-91 UIN Walisongo, Rabu (08/02/24).
Selamet, Sapaan akrabnya menyoroti minimnya pembangunan SMP di Desa Tempur Kabupaten Jepara melalui skripsinya yang berjudul "Perancangan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Desa Tempur Jepara dengan Pendekatan Konsep Sustaineble Architecture".
Judul yang ia soroti, kata dia, berdasarkan keresahan pribadinya melihat tidak ada Fasilitas sekolah di desa yang notabennya sebagai objek wisata di kaki gunung.
"Jadi waktu itu, di sana aku juga tertarik karena itu jadi sebuah isu yang bagus kalau misal diangkat di dalam dunia arsitektur karena itu sebuah bangunan kan," ujarnya kepada Kru IDEAPERS.COM melalui sambungan Telepon whatsapp pada, Selasa(06/02/24).
Sebelum mengkaji studi skripsinya, Selamet mengaku sempat magang di salah satu SMK N Lumbir Banyumas. Di sana ia berkesempatan berkenalan dengan salah satu Designer dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jawa Tengah yang sedang memiliki projek pembangunan di salah satu Sekolah Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Baca Juga : UIN Walisongo Semarang Luluskan 1085 Wisudawan Periode Februari 2024
Dari perkenalan itu, ia menjadikan projek Tawangmangu sebagai acuan studi presedennya. Sehingga dirinya mengaku menikmati proses studinya layaknya jalan-jalan, ke Tawangmangu untuk Studi Preseden dan Jepara untuk skripsinya.
"Ya uniknya sambil jalan-jalan. Jadi jalan-jalan ke tempat yang jadi studi kasusku itu di Jepara, habis itu buat studi presedennya ambilnya di Tawangmangu," ucap mahasiswa asal Jepara tersebut.
Selain itu, semasa kuliah Selamet mengaku kerap mengikuti sayembara desain arsitektur tingkat nasional, bahkan hingga mendapat juara.
"Waktu masuk jurusan ISAI emang karena di dalam dunia arsitektur banyak sekali lomba sayembara desain kayak gitu, dari dulu suka (ikut) itu, ikut sayembara mulai dari 2020 ikut sayembara bareng kating (kakak tingkat),"tuturnya.
Saat ditanyai rencana setelah lulus, ia mengatakan berencana untuk melanjutkan studi magister (S2) saat dua sampai tiga tahun kemudian, lantaran ingin bekerja terlebih dahulu.
"Kalau setelah ini kalau ke depan pengennya S2. Cuma kan rencana S2 itu buat tahun kedua atau tahun ketiga nanti setelah lulus ini. kalo kedepan ini paling deket sebenernya sudah diterima kerja di Jogja, emang kemarin ada waktu kosong sempet ngelamar-ngelamar dan keterima kerja di Jogja sebagai arsitek," pungkasnya. [Rep. Erliyana Handayanisa/Red. Riska Apriliza]
KOMENTAR