Ilustrasi Ki Ageng Suryamentaram (Doc: ideapers.com/WD) |
Merasa bahagia adalah impian semua orang. Kebahagiaan dianggap sebagai kondisi yang menyenangkan dari semua fase kehidupan. Alhasil, banyak orang yang mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya.
Banyak hal bisa menjadi alasan seseorang merasa bahagia. Ada yang menyandarkan kebahagiaan mereka dari hal yang bersifat fisik. Misalnya saat seseorang berhasil memiliki sesuatu yang didambakan. Atau ada juga seseorang yang mendapatkan kebahagiaan karena mendapat dorongan dari orang-orang disekitarnya.
Akan tetapi, benarkah sumber kebahagiaan adalah hal-hal yang selalu berkaitan dengan dunia diluar diri kita?
Sosok Ki Ageng Suryamentaram Sang Filsuf Indonesia
Ki Ageng Suryamentaram ialah seorang pejuang sekaligus seorang filsuf asal Indonesia yang hidup pada masa Soekarno. Beliau lahir di Yogyakarta pada 20 Mei 1892, dari Sri Sultan Hamengkubuwono VII dan Retnomandoyo. Dalam dirinya mengalir darah biru yang bersumber dari kedua orang tuanya.
Sebagai keturunan raja, Ki Ageng atau yang bernama kecil Bendara Raden Mas mendapatkan pelayanan selayaknya anggota keluarga keraton. Beliau memiliki kesempatan lebih dibandingkan masyarakat biasa terutama dalam hal pendidikan. Tumbuh dalam lingkungan yang mendukung membuatnya menjadi sosok yang memiliki gairah belajar yang membara.
Baca Juga : 6 Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia
Kecerdasannya tertuang dalam sebuah Buku karya beliau yang berjudul Kawruh Jiwa atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Ilmu Hidup Bahagia. Buku tersebut membahas bagaimana kebahagian tercapai menurut sudut pandang Ki Ageng.
Konsep Kebahagiaan Ki Ageng
Menurut beliau kebahagiaan yang sesungguhnya adalah kebahagiaan yang berasal dari dalam diri. Dimana kebahagiaan ini akan tercapai bukan bersandar pada rasa puas atas sebuah pencapaian dalam bentuk fisik. Ia beranggapan bahwa kebahagiaan sebenarnya adalah ketika seseorang mengenali dirinya sendiri.
Ki Ageng menyebutkan tahapan yang dapat dilakukan untuk seseorang bisa mencapai kebahagiaan. Step awal dimulai saat seseorang memahami apa yang sedang dirasakan, memahami apa yang menjadi keinginanya, dan apa yang dia pikirkan.
Menurutnya saat seseorang bisa memahami bagaimana kondisinya maka dia juga tau apa yang menjadi keinginannya. Dia juga akan mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki untuk meraih mimpinya tersebut. Hal inilah yang menjadi point mencapai kebahagiaan menurut Ki Ageng Suryamentaram.
Kekecewaan yang dirasakan oleh seseorang senantiasa beriringan dengan kegagalan. Salah satunya kegagagalan dalam mencapai keinginannya. Dalam hal ini, pentingnya peran pengetahuan mengenali diri sendiri menjadi penting berdasarkan konsep kebahagiaan Ki Ageng Suryamentaram.
Baca Juga : 4 Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Jawa Tengah dan DIY
Saat seseorang memiliki pengetahuan soal dirinya sendiri, dia bisa mengukur mimpi yang ingin dituju dengan kemapuan dirinya. Alhasil, seseorang tersebut bisa meminimalisir kemungkinan kecewa karena mimpinya tidak terwujud.
Poin dari konsep kebahagiaan menurut Ki Ageng Suryamentaram berpusat pada kemampuan seseorang mengenali kondisi, keinginan, dan pikiran dirinya sendiri. Hal tersebut yang perlu kita pahami bahwa kebahagiaan tak selalu hadir dari orang lain tapi kebahagiaan bisa kita hadirkan dari diri kita sendiri. [Zaqia Ulfa]
KOMENTAR