SEMA FUHum Sebut Ikut Banding Tidak Jamin Turunkan UKT

Ilustrasi banding UKT (Sumber:iStock) 

Semarang, IDEAPERS.COM - Salah satu anggota Komisi C Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo Semarang, Cukranta Wahyu menyebutkan mahasiswa mengikuti banding tidak menjamin lolos turunkan nominal Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Mulanya, mahasiswa yang akrab disapa Wahyu ini menanggapi terkait rumor yang menyebutkan hasil banding dapat menyebabkan nominal UKT naik.

Menurutnya, turun atau naiknya hasil banding UKT disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswanya. 

"Tapi kalau tahun lalu sepengetahuan saya itu yang banding lolos semua, jadi UKT-nya nggak ada yang naik, malahan disesuaikan ke kemampuan mahasiswa yang ikut banding UKT. Walaupun ada beberapa UKT-nya yang tetap," jelasnya kepada Kru IDEAPERS.COM, pada Rabu (15/11/23).

"Kalau masalah rumor itu, misal kita ikut banding UKT bisa dapat lebih tinggi, namanya juga banding, bisa naik bisa turun," sambung Wahyu.

Baca Juga : Berikut Besaran UKT UIN Walisongo Semarang 2023 

Ketika ditanyai bagaimana jumlah kouta penerima banding UKT, ia mengatakan tidak ada batasan mengikuti surat edaran Nomor B- 5347/Un.10.0/R.2/DA.02.01/11/2023.

"Untuk kuota tidak disebutkan secara spesifik di surat edaran, jadi tidak ada data pasti berapa jumlah pasti kuota tiap fakultas," jelasnya.

Terkait pendaftar banding UKT 2023, Wahyu mengatakan sudah ada sekitar 57 orang pendaftar.

Lebih lanjut, kata dia, jumlah pendaftar banding UKT terhitung, pada Sabtu (18/11/23) telah mencapai 57 mahasiswa FUHum.

"Per hari ini yang sudah mengumpulkan berkas di Senat untuk diurus mengenai administrasi, tanda tangan ke Dekanat atau Wakil Dekan 2, sudah ada 57 orang yang mengumpulkan", katanya.

Sebagai informasi, UIN Walisongo sedang membuka banding UKT atau kini dikenal penyesuaian UKT, sejak tanggal 6 hingga 21 November mendatang.

Hal ini berdasarkan edaran resmi Nomor B- 5347/Un.10.0/R.2/DA.02.01/11/2023 yang ditandatangani oleh Wakil Rektor 2 (WR 2) Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK), Abdul Kholiq, pada Jumat (3/11/23). [Rep. Hava/Red. Riska]