![]() |
Gedung Ma'had Al-Jami'ah UIN Walisongo Semarang |
Video berdurasi 59 detik itu beredar melalui media sosial Whatshaap. Dalam video terdapat empat santriwati Ma'had Al-Jami'ah UIN Walisongo Semarang yang mengenakan masker.
Dalam video tersebut, mereka secara bergantian menyampaikan keluhan terkait fasilitas makanan yang diberikan oleh pihak Ma'had.
Menurut salah satu santri yang berada di dalam video, makanan yang diberikan oleh pihak Ma'had dibagikan dalam kondisi sudah basi.
"Untuk apa makanan basi seperti ini diberikan kepada kami," ungkap salah satu santri dalam video.
Selain itu, ia juga mengungkap kejadian tersebut bukanlah kali pertama, ia mengungkapkannya dalam video detik ke 22.
"Bukan hanya pertama kali kami dikasih makanan basi, bukan hanya kedua kali, bukan ketiga kali, bahkan lebih dari tiga kali, kita manusia," lanjutnya.
Bahkan, nampak santriwati berkerudung abu-abu yang tak kuasa menahan tangis saat rekannya mengambil video tersebut.
Di sisi lain, santri berkerudung hitam mengungkapkan keresahannya terkait biaya wajib Ma'had di UIN Walisongo Semarang sebesar 3 juta rupiah. Di mana sejumlah uang tersebut harus dibayarkan di awal.
"Uang tiga juta bukan suatu hal yang rendah bagi kami," ucapnya.
"Apa kalian pikir kami hewan yang bisa dijadikan bahan uji coba kelayakan Ma'had," lanjutnya.
Usai dikonfirmasi oleh IDEAPERS.COM, salah satu santriwati yang ada di dalam video itu membenarkan terkait video yang beredar.
Baca Juga : Keluhkan Fasilitas Ma'had UIN Walisongo Santri Menu Catering Perlu Diperbaiki
Santi (Nama Samaran) mengatakan bahwa dirinya dan beberapa rekannya telah melakukan protes terkait kondisi makanan yang disediakan oleh pihak Ma'had.
"Sebenarnya enggak lauk doang sih ini nasi aja mentah rasanya agak keras," ujarnya saat dikonfirmasi melalui panggilan Whatshapp pada Senin (07/08/23).
Ia juga mengatakan sejumlah santri telah melakukan protes kepada pihak pengurus Ma'had putri, namun belum juga mendapatkan penanganan.
"Kita melaporkan ke PJ (red: Penanggung Jawab) setiap lantai hanya selalu diberikan janji, yaitu menegur ke catring-nya," ujarnya.
Meskipun begitu, Santi mengungkapkan belum ada perubahan dari yang diproteskan.
"Udah ditegur kata kakak PJ tapi kejadian seperti ini masih terjadi terulang kembali," ungkap mahasiswa semester satu tersebut.
Selaras dengan Santi, Diah (Nama Samaran) juga mengatakan hal serupa.
"Basinya gak setiap hari, cuma hampir sering gitu," terangnya.
"Kurang lebih kayak makanan rumah sakit kak, rasanya hambar," imbuhnya
Dalam video lain yang beredar, santri Ma'had putri mengaku ada peraturan dari Ma'had yang tidak memperbolehkan memesan makanan online saat malam hari. Padahal, dalam video itu sang santri menunjukkan makanan (Nasi dan Lauk) yang dibagikan dalam kondisi basi.
"Di saat kita sudah kelaparan dan mau makan, tapi tiba-tiba nasinya basi itu gimana," akui santri dalam video berdurasi 27 detik tersebut.
"Sedangkan malam itu nggak boleh gofood. Terus kita mau makan apa?" pungkasnya. [Rep. Zaqia Ulfa/Red. Gita Fajriyani]
KOMENTAR