Gedung Ma'had Al-Jami'ah I UIN Walisongo Semarang |
Seperti yang dirasakan salah satu santri Ma'had, mahasiswa semester 2 Pendidikan Matematika, Nafa Nisa Utami. Ia menilai, menu catering Ma'had masih perlu diperbaiki.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan setiap bulannya mahasiswa Ma'had dikenakan biaya catering sejumlah Rp450.000. Nominal tersebut, menurutnya masih belum memadai secara rasa, kuantitas, hingga varian menu catering.
"(lauknya) biasanya kaya cuma tempe, sayur, dan itu porsinya dikit banget gitu loh. Biasanya itu lauk ayam sebulan sekali, itu pun kadang nggak ada lauk ayam gitu. Terus biasanya ada lauk telor, itu asin dan cuma setengah doang," ungkap mahasiswa asal Tegal ini, saat diwawancarai secara online oleh Kru IDEAPERS.COM, pada Rabu (7/6/23).
"Jadi menurut aku 450, lauk begitu kurang lah menurut aku,” sambung Nafa.
Baca Juga: Keluhkan Biaya Ma'had Mahal, Sejumlah Camaba SPAN-PTKIN Mengaku Keberatan
Selain Nafa, ada mahasiswa semester 2 berinisial RA. Ia mengaku menu catering Ma'had di luar ekspektasinya, pasalnya mereka sering mendapatkan menu tempe dengan berbagai olahan.
"Mungkin namanya di pondok makanannya kurang sreg. Makannya tempe terus, meskipun diolah beda-beda, kadang tempe goreng, tempe sayur, dan lain-lain," jelasnya, pada Rabu (7/6/23).
Santri Ma'had, kata RA, mendapatkan fasilitas makan catering dua kali dalam sehari. Teknisnya, jelas RA, santri memperlihatkan kartu catering untuk mengambil makan.
"Dua kali, pagi sama malem. Makannya diambil pake tempat makan, dan ngambil pake kartu catering, jadi ada yang njaga," ucapnya.
Di sisi lain, RA berharap pihak Ma'had Al-Jami'ah dan kampus dapat membenahi fasilitasnya yang dikeluhkan mahasiswanya.
"Semoga Ma'had semakin maju dan fasilitasnya diperhatikan lagi, agar santri-santrinya tidak sambat, nggak ngeluh," pungkasnya.
Berbeda dengan Nafa dan RA, pengurus Ma'had sekaligus mahasiswa semester 4, Maryam Fatihatul Khair. Ia menilai, keluhan soal menu catering didasari pada selera masing-masing saja.
Sehingga, lanjutnya, setiap santri Ma'had akan berbeda pendapat mengenai hal tersebut.
"Selera ya emang, kalau lauk kadang enak kadang juga engga," singkatnya saat didatangi Kru IDEAPERS.COM, pada Jumat (9/6/23).[Rep. Ayu/Red. Riska].
KOMENTAR