![]() |
Momen demontran menyebarkan nasi basi dan membakar banner di depan gedung rektorat saat demo soal ma'had pada Rabu, (09/08/23). (Dok.Ideapers.com) |
Semarang, IDEAPERS.COM - Mahasiswa melakukan aksi penolakan kebijakan wajib Ma'had secara simbolik. Di antaranya melempar nasi basi, menyegel pintu rektorat, hingga membakar sejumlah banner di depan gedung rektorat, kampus III UIN Walisongo, Semarang.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA-U), Faris Balya mengatakan aksi membakar sejumlah banner dilakukan sebagai simbolik menyemangati massa.
Sedangkan pelemparan nasi basi, kata dia, menjadi bentuk protes atas tidak layaknya makanan yang diberikan kampus kepada mahasiswa baru yang wajib nyantri di Ma'had.
"Pelemparan nasi agar para pimpinan tahu bahwa inilah nasi-nasi yang diberikan kepada mahasiswanya. Mereka akan menilai ini layak untuk dimakan atau tidak?," jelasnya, saat diwawancarai Kru IDEAPERS.COM, pada Rabu (09/08/23).
Baca Juga : Tolak Wajib Ma'had Ratusan Mahasiswa UIN Walisongo Geruduk Rektorat
Kemudian simbolik penguncian pintu rektorat, lanjut dia, dilakukan karena bungkamnya pihak rektorat terhadap massa aksi yang menuntut dicabutnya Surat Rektor (SK) wajib Ma'had untuk mahasiswa baru 2023.
"Jadi untuk apa gedung itu tetap dibuka? Lebih baik kita gembok saja karena memang gedung itu tidak berguna gitu," ungkapnya
Saat aksi berlangsung, Faris mengatakan bahwa Margono selaku Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, telah meminta beberapa pihaknya untuk menemui Wakil Rektor bidang kemahasiswaan alumni dan kerja sama (WR 3) Arief Budiman.
Namun, Faris menegaskan bahwa pihaknya menolak keras permintaan tersebut. Menurut dia, birokrasi memiliki kewajiban untuk menyampaikan jawaban di depan massa aksi secara langsung.
Baca Juga : Tuntutan Wajib Ma'had Belum Terpenuhi Mahasiswa Bakal Aksi Jilid II di Depan Menag
"Teman-teman panas-panasan, kita sama-sama berpanas-panasan di luar, silahkan kalau mau menemui kita silahkan datang keluar dan menyampaikan apa yang perlu disampaikan," tegas dia.
"Jelas kita lantang menolak yang butuh siapa yang datang siapa, karena kita enggak ingin untuk masuk," lanjutnya.
Aksi pun berakhir pada 12.40 WIB. Selanjutanya Aliansi Mahasiswa Walisongo (AMW) memutuskan akan melakukan aksi lanjutan, besok pada Jumat (11/08/23) dihadapan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
"Hari Jumat akan ada aksi lanjutan. Siap mengguruduk rektorat dengan masa lebih banyak. Menteri agama akan datang kesini," ungkap salah satu orator aksi, Fuad Dhiyaulhaq.
Diketahui, UIN Walisongo Semarang pada Jumat, akan menggelar kegiatan 'Ngaji Literasi Walisongo' dalam rangka peresmian Gedung Walisongo Center. Adapun narasumber kegiatan itu, yakni Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq serta Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. [Rep. Riska dan Rifqi/Red.Dian]
KOMENTAR