Sumber. Istimewa |
Seluruh umat islam di dunia menanti hari
Dalam merayakan lebaran, masyarakat mempunyai cara penyambutan yang berbeda sesuai tradisi masing masing. Perbedaan perayaan menjadi ciri khas dan keunikan tersendiri di setiap wilayah. Tradisi yang dimulai sejak masa nenek moyang mereka, kemudian diwariskan kepada keturunan setelahnya.
Merayakan lebaran biasanya dilakukan secara bersama-sama untuk mempererat persaudaraan dan kerukunan, perayaan pun dilakukan di waktu yang beragam, baik menjelang lebaran, saat lebaran maupun pasca lebaran.
Berikut tujuh tradisi unik menyambut lebaran di berbagai wilayah Indonesia.
1. Ronjok Sayak, Bengkulu
Sumber: Istimewa |
Tradisi lebaran ini dirayakan oleh masyarakat Bengkulu yang percaya bahwa api dapat menghubungkan manusia dengan roh leluhur mereka. Ronjok Sayak biasa dilakukan di depan rumah warga.
2. Tumbilotohe, Gorontalo
Sumber: Istimewa |
Tumbilotohe dikenal sebagai tradisi pasang lampu, di mana masyarakat membuat suasana malam lebih terang tidak seperti biasanya dengan menyalakan lampu lampion atau lampu minyak kecil. Tradisi ini dilakukan tiga hari menjelang lebaran.
Tujuan tradisi tumbilotohe merupakan penyambutan malam lailatul qadar, total lampu lampion yang disediakan sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Tradisi ini sudah dilakukan sejak abad ke-15 dan biasanya dirayakan oleh masyarakat Gorontalo.
3. Nyama Selam, Bali
Sumber: Istimewa |
Nyama Selam sendiri mempunyai arti “saudara kalangan muslim”, sebutan khas orang Bali yang mayoritas beragama Hindu kepada saudara tetangga agamanya yakni Islam. Tradisi ini sudah dilakukan sejak kerajaan Bali yang dapat ditemui di bagian besar wilayah Bali. Masyarakat yang beragam Hindu akan membalas Nyama Selam ketika merayakan hari Nyepi atau Galungan.
4. Perang Topat, Lombok
Sumber: Istimewa |
Simbol ketupat diartikan sebagai alat kerukunan antara umat Islam dan Hindu yang hidup di Lombok. Perang Topat dilakukan setelah berdoa dan berziarah di Makam Loang Balog Kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di Kawasan Pantai Bintaro.
5. Tari Topeng Muaro, Jambi
Sumber: Istimewa |
Selain sebagai tradisi turun temurun, tari topeng muaro Jambi ini sebagai simbol perjuangan masyarakat jambi ketika menghadapi perang. Para pemuda desa Muara Jambi akan membawa tari topeng tersebut dengan mengelilingi sampai sembilan RT.
6. Festival Meriam Karbit, Pontianak
Sumber: Istimewa |
Selanjutnya, pembuatan meriam karbit dengan kayu durian ataupun pohon kelapa dapat menghabiskan nominal sekitar 10 sampai 15 juta. Mereka mempercayai meriam karbit dapat mengusir kuntilanak karena menghasilkan suara yang begitu bising.
7. Grebeg Syawal, Yogyakarta
Sumber: Istimewa |
Diawali dengan keluarnya Gunungan yang dibawa ke masjid Gede Kraton Ngayogyakarta untuk didoakan. Gunungan nantinya akan diambil oleh masyarakat secara berebutan. Masyarakat meyakini bahwa gunungan membawa keberkahan dan ketentraman.
Itulah 7 Tradisi unik menyambut lebaran di berbagai wilayah Indonesia. [Ayu Sugiarti].
KOMENTAR