Ilustrasi: Zy/IDEAPers |
Isra Mi'raj menjadi salah satu peristiwa penting dialami oleh Nabi Muhammad saw. pada bulan Rajab. Secara istilah Isra’ merupakan perjalanan yang dilakukan nabi dari Makkah menuju Palestina dan Mi’raj, perjalanan dari Palestina menuju Sidratulmuntaha. Kedua perjalanan itu dilakukan Rasulullah dalam satu waktu.
Dalam perjalanan itu, selain menjadi mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad, beliau juga mendapat perintah untuk melaksanakan salat lima kali dalam sehari.
Perjalanan tersebut terekam dalam Q.S Al Isra (17) ayat 1;
“Mahasuci (Allah) yang telah mempertahankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah kami berakhir sekelilingnya, agar kami memperlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui”
Dan dalam Q.S An-Najm (53) ayat 14;
“(Yaitu) Sidratul Muntaha”
Di dalam mushaf Al Qur’an yang diterbitkan Semesta Al-Qur’an, dijelaskan Sidratulmuntaha adalah langit tujuh yang dikunjungi Nabi ketika melakukan Isra’dan Mi’raj.
Umat muslim biasa memperingatinya pada tanggal 27 Rajab bulan Hijriyah, sebagai bentuk cinta terhadap Nabi Muhammad sebagai ummatnya.
Dalam suatu riwayat dijelaskan diantara alasan Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk melakukan Isra’ dan Mi’raj untuk menunjukan kekuasaan Allah SWT, menguji keimanan manusia. Alasan lain menyebutkan, hadirnya peristiwa Isra' Mi'raj juga untuk menghibur beliau sebab kehilangan Siti Khodijah dan Abu Tholib, keduanya adalah orang penting dalam kehidupan Nabi yang menguatkannya dalam menyiarkan agama Islam.
Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad saw
Perjalanan spiritual yang dialami Nabi Muhammad nan suci bukan sekedar perjalanan wisata Rasulullah saw. Peristiwa ini menjadi kisah bersejarah bagi umat Islam sekaligus menjadi titik balik kebangkitan dakwah beliau.
Selama perjalanan, Rasulullah ditemani oleh Malaikat Jibril. Ketika sampai di Masjid Al-Aqsha Palestina, Rasulullah melaksanakan sholat dua rokaat serta menjadi imam para Nabi dan Rasul hal ini dikarenakan karena beliau merupakan pemimpin Anbia dan para Rasul.
Setelah itu beliau melanjutkan perjalanan, Nabi Muhammad melihat beberapa fenomena mengerikan dan aneh diantaranya beliau melihat; kaum yang kepalanya pecah lalu kembali ke bentuk semula kemudian pecah lagi, hal tersebut terjadi berulang-ulang, Jibril menjelaskan bahwa itu adalah kaum yang berat dalam melaksanakan salat fardhu.
Selain itu ada kaum yang memilih makan daging busuk dibanding daging segar dikarenakan ketika hidup dan sudah mempunyai pasangan namun mereka memilih untuk mempunyai selingkuhan, sekedar memenuhi nafsu belaka.
Ada juga kaum yang berenang di dalam sungai penuh darah serta dilempari batu, mereka adalah kaum yang suka riba, serta golongan yang menjulurkan lidah lalu dipotong kemudian lidahnya kembali utuh dan di potong setelahnya utuh dan seterusnya terjadi berulang-ulang, mereka ialah orang orang yang dahulu suka menghibahi orang lain.
Perjalanan menuju Sidratulmuntaha, Nabi Muhammad bertemu dengan para nabi yang bersemayam di langit satu hingga tujuh. Mereka semua bersholawat atasnya serta menyambut dengan begitu antusias.
Rasulullah Bertemu dengan Nabi-nabi Terdahulu
Nabi Adam di langit pertama, langit kedua ada Nabi Isa dan Yahya, Nabi Yusuf berada di langit ketiga selanjutnya ada Nabi Idris, di atasnya terdapat Nabi Harun, Nabi Musa di langit keenam, dan langit ketujuh ada Nabi Ibrahim. Sampai ketika Nabi Muhammad akan bertemu dengan Allah SWT, Malaikat Jibril tidak mengikuti beliau sebab Jibril tidak kuasa untuk menghadap langsung dengan Allah.
Perintah Menjalankan Solat 5 Waktu
Diriwayatkan, awalnya, Allah SWT memerintahkan umat Islam melaksanakan solat 50 kali dalam sehari. Mendengar hal itu, Nabi Musa menyarankan Rasulullah untuk meminta keringanan kepada Allah SWT. Rasulullah kemudian kembali ke Sidratulmuntaha, penurunan rakaat salat di turunkan secara bertahap. Demikianlah Rasulullah mendapatkan perintah untuk mengerjakan salat wajib lima waktu.
Peristiwa Isra Mi'raj menjadi titik penting perjalanan Rasulullah. Melalui peristiwa itulah, umat Islam diwajibkan menjalankan salat lima waktu dalam sehari. Saat ini, Isra Mi'raj diperingati sebagai hari besar oleh umat Islam diseluruh penjuru dunia di samping Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Umat Islam menyambut peringatan Isra Mi'raj dengan berbagai cara, seperti beribadah, melaksanakan syukuran, hingga mengadakan pengajian.
[Ayu Sugiarti]
KOMENTAR