Semarang, IDEAPERS.COM - Dalam Rangka Menyambut bulan suci Ramadhan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat(LP2M) UIN Walisongo Searang mengadakan Lokakarya Imsakiyah Ramadhan 1444 H /2023 M di Ruang Teater Lt 2 Gedung Observatorium dan Planetarium, Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Selasa (14/2/2023).
Kegiatan Lokakarya dibuka oleh sekretaris LP2M UIN Walisongo, Dr. Muh Sya’roni serta Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof.Dr.Muhsin Jamil,M.Ag.
Kegiatan ini diisi oleh tiga narasumber ahli falak. Diantaranya, Pengurus Lajnah Falakiyah PBNU, Drs.K.H.Slamet Hambali,M.S.I. Kemudian Ahli falak sekaligus Wakil Dekan III Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang, Drs Ahmad Izzudin, M.Ag. Dan pemateri yang menjelaskan soal astronomis hingga simulasi awal dan akhir Ramadhan, Dr.Ahmad Syifaul Anam, M.H.
Selain untuk mengetahui jatuhnya awal Bulan serta jadwal imsakiyah Ramadhan, lokakarya bertujuan untuk mengetahui penampakan hilal Awal dan memberikan rekomendasi hasil rukyah kepada pemerintah untuk penempatan awal bulan Ramadhan dan syawal 1444.
Kegiatan lokakarya diikuti oleh beberapa peserta dari berbagai perwakilan, seperti Kemenag Jawa Tengah, Kemenag Kota Semarang, PW Nahdlatul Ulama Jawa Tengah, PW Muhammadiyah Jawa Tengah, PCNU Kota Semarang, PD Muhammadiyah Kota Semarang, LDII Jawa Tengah, LDII Kota Semarang, MUI Jawa Tengah, Kesbangpol Prov Jawa Tengah dan Kesbangpol Kota Semarang dan Mahasiswa Ilmu Falak UIN Walisongo.
Sekretaris LP2M, Dr.Muh.Sya’roni menyampaikan bahwa kegiatan lokakarya selalu digelar setiap tahun guna memberikan pencerahan terkait persoalan imsakiyah Ramadhan pada masyarakat.
“Jadwal imsakiyah ini sudah ditunggu masyarakat. Maka hari ini dilaksanakan ditempat di Planetarium UIN walisongo. Bapak ibu diberikan kesempatan untuk simulasi di observatorium uin walisongo. Bagian dari keinginan agar tidak hanya tau secara teori tapi melalui simulasi dan merasakan bagaimana situasi yang sebenarnya. Hari ini yang diundang ada 100 peserta, hadir untuk memberikan kontribusdi pemikirannya dari berbagai sektor," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Muhsin Jamil menjelaskan, kegiatan lokakarya menggabungkan tiga proses, yakni akademik, belajar mengajar, serta riset dan pengabdian masyarakat.
“Momentum ini menggabungkan semuanya ini, melakukan suatu proses observasi terhadap peredaran matahari untuk memastikan penentuan awal Ramadhan. Ini momentum penting secara ilmiah untuk memberikan landasan praktek keislamaan. Dan ini praktek saintifik untuk penentuan Ramadhan," jelas Muhsin.
“Melalui kerja akademik memberikan edukasi masyarakat tentang hal yang hanya tersirat dalam Al Quran. Sekarang menjadi destinasi wisata untuk publik. Lembaga yang langsung memberikan edukasi tentang religius dan saintifik. Dampaknya, peredaran tatasurya dan betapa hebatnya Allah dalam mengatur tata surya. Berikan terbaik pada publik agar bisa belajar dengan baik melalui kegiatan ini.” sambungnya.
Hasil Prediksi
Slamet Hambali menyampaikan soal hasil prediksi awal Ramadhan dan Awal Syawal. Katanya, awal ramadhan 1444 H hasil Ijtimak Akhir Sya’ban 1444 H akan terjadi pada hari Rabu Pahing, 22 Maret 2023 M/29 Syakban 1444 H pk. 00:24:09 WIB.
Slamet menyatakan, pada saat pelaksanaan rukyatul hilal hari Rabu Pahing, 22 Maret 2023 M./29 Syakban 1444 H ketika matahari terbenam untuk seluruh wilayah Indonesia, hilal sudah di atas ufuk (tinggi hilal positip) dan sudah memenuhi kriteria MABIMS II atau Rekomendasi Jakarta 2017 yaitu untuk:
a. Merauke :
Tinggi T/M +6 35’ 28”, elongasi T/M: 7 59’ 46”, elongasi G/H: 8º 55’ 29”
b. Observatorium UIN WALISONGO Semarang:
Tinggi T/M +7 22’ 02”, elongasi T/M: 9 04’ 04”, elongasi G/H: 9º 59’ 09”
c. Observatorium Lhoknga Aceh:
Tinggi T/M +8⁰ 33’ 09”, elongasi T/M: 9 33’ 42”, elongasi G/H: 10º 31’52”
Memperhatikan keadaan hilal akhir Sya’ban 1444 H yang seluruh wilayah Indonesia hilal sudah di atas ufuk dan sudah memenuhi kriteria MABIMS II dan juga Rekomendasi Jakarta 2017 maka bisa dipastikan bahwa:
1. Ramadhan 1444 H insya Allah akan jatuh pada Kamis Pon, 23 Maret 2023 M. Walaupun demikian harus tetap menunggu hasil sidang isbat dari Pemerintah RI yang akan dilaksanakan pada hari Rabu Pahing, 22 Maret 2023 M setelah shalat maghrib.
2. AWAL SYAWAL 1444 H.
Ijtimak Akhir Ramadhan 1444 H akan terjadi pada hari Kamis Legi, 20 April 2023 M./29 Ramadhan 1444 H. pk. 11:13:15 WIB.
Pada saat pelaksanaan rukyatul hilal hari Kamis Legi, 20 April 2023 M./29 Ramadhan 1444 H ketika matahari terbenam untuk seluruh wilayah Indonesia, hilal sudah sudah di atas ufuk (tinggi hilal positip), yaitu:
a. Merauke
Tinggi T/M +0 14’ 42”, elongasi T/M 1 31’ 30”, elongasi G/H 2º 20’ 36”
b. Observatorium UIN WALISONGO Semarang
Tinggi T/M +0⁰ 58’ 38”, elongasi T/M 2 35’ 25”, elongasi G/H 3º 24’ 34”
c. Observatorium Lhoknga Aceh
Tinggi T/M +2⁰ 00’ 41”, elongasi T/M 3 06’ 37”, elongasi G/H 4º 01’ 58”
Memperhatikan keadaan hilal akhir Ramadhan 1444 H yang seluruh wilayah Indonesia hilal sudah di atas ufuk akan tetapi belum memenuhi kriteria Rekomendasi Jakarta 2017 yang juga kriteria MABIM II. Oleh karena itu laporan yang menyatakan melihat hilal awal Syawal 1444 H pada hari Kamis Legi, 20 April 2023 M bisa dipastikan akan ditolak dalam sidang isbat, sehingga insya Allah 1 Syawal 1444 H akan jatuh pada hari Sabtu Pon, 22 April 2023 M.
Ketetapan 1 Ramadhan 1444 H menunggu hasil sidang Isbat Kementrian Agama RI yang akan dilaksanakan pada hari Kamis Legi, 20 April 2023 M setelah shalat maghrib. [Rep.Zakia/Red.Riska]
KOMENTAR