![]() |
Dokumentasi: ideapers.com |
Semarang, IDEAPERS.COM - Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), UIN Walisongo Semarang, Nur Aisyah, berhasil meraih predikat mahasiswa terbaik FDK periode November 2022 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,88, meskipun ia pernah cuti selama satu semester karena sakit.
Aisyah menceritakan ketika semester empat terpaksa harus mengambil cuti di tengah perjalanan kuliahnya lantaran sakit kelenjar getah bening atau limfadenopati yang ada di lehernya harus di operasi.
"Itu posisinya udah bayar UKT, tapi kata mama cuti aja dulu karena harus di operasi kan," jelas mahasiswi asal Bekasi tersebut.
Menurutnya itu menjadi momen tersulit selama masa perkuliahnnya karena harus mengulang mata kuliah dan ia harus berpisah dengan teman-teman sekelasnya.
"Jadi masa tersulit karena harus mengulang dan harus ga sekelas ama temen-temen, saya ketinggalan," turutnya saat diwawancara Kru IDEAPERS.COM, pada Selasa (08/11/22)
Selain karena sakit yang dialaminya, kendala juga dialami Aisyah saat mengerjakan skripsi. Ia mengatakan masa pengajuan judul skripsi saat Covid-19 berbeda dengan masa pengerjaannya.
"Karena kan saya ajukan judul pas awal covid-19 itu, jadi saya ambil penelitian di rumah (Bekasi). Kebetulan baru fokus skripsian semester 9 ini karena baru selesaikan semua makul. Kalo mau ngulang lagi dari awal penelitian kan sayang, jadinya di lanjut," ceritanya.
Namun kondisi tersebut tidak menggoyahkan ambisi mahasiswi jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) untuk meraih predikat mahasiswa terbaik yang sudah ia dambakan sejak awal berkuliah.
"Soalnya dulu pas masuk langsung liat para wisudawan, terus pengen untuk dapat predikat terbaik. Ini juga diomongin terus dari awal. Pas teman saya kemarin jadi wisudawan terbaik jurusan, saya juga coba pakai selempangnya. Jadi karena emang sering diomongin dan diusahakan juga, alhamdulillah saat ini dapat," jelasnya.
Kemudian setelah lulus, Aisyah berencana untuk melanjutkan kuliah ke jenjang S2, namun tidak di UIN Walisongo Semarang.
"Ada niatan tapi nggak di UIN sini lagi, karena saya mau mendalami jurusan yang saya ambil (BPI). Tapi disini kan adanya KPI (Komunikasi Penyuluhan Islam), itu kan tidak sesuai minat," pungkasnya. [Rep.Dian/Red.Gita]
KOMENTAR