doc.ideapers.com
Semarang, IDEAPERS.COM - Profesi guru masih menjadi idaman bagi banyak orang. Terlepas bagaimana caranya harus melakoni pekerjaannya, atau seberapa banyak upah yang didapatkan.
Terlebih di masa sekarang, ketika kebutuhan hidup tidak sebatas makan dan tempat tinggal, tetapi juga gaya hidup yang juga harus dipenuhi.
Salah satu guru muda yang mau mengabdikan dirinya untuk pendidikan, di tengah derasnya gempuran kebutuhan ialah Alfina. Ia memilih menjadi seorang pendidik di sebuah PG PAUD swasta di Dusun Nasri Kelurahan Sidogede, Magelang.
Baginya, bertemu sekaligus belajar dengan anak-anak memberikan pengalaman yang menyenangkan. Menurut Alfina, mengajar merupakan pekerjaan yang mulia.
"Sebagai guru tentunya harus kreatif dan inovatif dalam menyusun kegiatan yang akan dilakukan oleh anak," kata perempuan asal Magelang itu ketika diwawancarai tim IDEAPERS.COM, Minggu (20/11/22).
Sejak lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dua tahun silam, Alfina memutuskan untuk langsung mengajar. Selama menjadi guru, ia telah melalui banyak hal. Terutama ketika harus berhadapan dengan anak-anak dan memahaminya.
Misalnya, ketika anak-anak susah untuk diajak belajar dan lebih memilih bermain, atau ketika mereka sedang sangat aktif dan penuh rasa ingin tahu. Alfina mengaku harus menyikapi hal itu dengan penuh kesabaran.
"Kita harus menyikapi sesuai dengan lingkungan kita, bagaimana kita harus dan memberi pengertian kepada anak", jelasnya.
Lebih lanjut, guru muda ini menemukan sisi menarik dari mengajar anak-anak. Salah satunya, ketika memahami karakteristik mereka selama di kelas.
Dari situ, Alfina akhirnya juga bermimpi untuk melanjutkan pendidikannya di jenjang S1.
Selama berkuliah, Alfina mengaku harus pandai-pandai membagi waktunya untuk mengajar dan belajar dengan optimal. Tidak cukup sampai di situ, ia juga membuka les di rumahnya.
"Di semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 ini, saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi guru kelas di Kelompok B (usia 5-6 tahun)," jelas Alfina.
Meskipun begitu, sebagai guru honorer yang gajinya tak begitu banyak, Alfina juga mengalami pergolakan untuk bertahan atau tidak. Khususnya ketika apa yang ia peroleh ternyata tidak mampu menopang kebutuhannya sehari-hari.
"Gaji yang saya dapat itu Sajuta (sabar, jujur, tawakal)," tutur alfina sembari tertawa.
Alfina mengungkapkan, menjadi seorang guru memiliki tugas yang tak mudah serta harus benar-benar mengabdikan dirinya terhadap profesi yang diemban. Untuk itu, ia juga berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para guru di Indonesia.
Sehingga amanat yang tertuang dalam UUD 1945, "Mencerdaskan kehidupan bangsa" dapat terwujud dan teraktualisasikan. Tidak hanya berjasa dalam memberikan pengajaran, tetapi juga bisa berdaya sebagaimana para guru mengupayakan "berdayanya" para penerus bangsa.
"Semoga untuk guru-guru lain selalu diberi keberkahan oleh Allah, tetap kreatif dan semangat mendidik anak-anak bangsa," harap Alfina untuk para guru negeri ini. [Zaqia Ulfa/Riska Apriliza]
KOMENTAR