Manusia disebut sebagai khalifah (pengganti, wakil Allah) di bumi. Yang artinya manusia sebagai wakil di bumi untuk mengurus, mengelola, memanfaatkan dan menjaga alam untuk kemaslahatan hidup manusia. Allah SWT telah menciptakan bumi ini dengan seluruh isinya untuk manusia, untuk kesejahteraan, dan kemaslahatannya.
Adam dan seluruh keturunannya adalah khalifah Allah di bumi. Kedudukan sebagai khalifah kepada manusia, pertama kali diberikan oleh Allah kepada Adam a.s. Sebagaimana dinyatakan dalam QS. Al-Baqarah 2:30, yang artinya:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Setiap manusia, mulai dari Adam a.s. hingga manusia yang terakhir dari cucu Adam adalah khalifah Allah di bumi. Dimana sebelum manusia lahir ke dunia, ada semua perjanjian kesepakatan antara Allah dan setiap janin yang ada di dalam rahim. Sebagaimana disebutkan di dalam QS. Al-A’raf 7:172, yang artinya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”
Kesepakatan itu menunjukan manusia mengakui dan bersaksi bahwa Tuhannya adalah Allah. Oleh sebab itu, yang menjadi ciri utama bagi seorang khalifah Allah adalah mengakui dan beriman kepada Allah sebagai tuhannya.
Kriteria kedua yang harus dimiliki oleh manusia yang menjadi khalifah Allah adalah menyembah Allah Swt. Para rasul utusan Allah yang telah diutus kepada seluruh kaum, mulai dari Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad SAW yang menjadi tugas pertama mereka adalah menyerukan kaum dan umatnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Perintah untuk menyembah Allah disebutkan dalam QS. Al-Baqarah 2:21, “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”
Melihat ayat-ayat di atas dapat kita pahami jika semua manusia, yang memiliki kedudukan yang tinggi sebagai khalifah harus beriman da bertakwa kepada Allah SWT. [Yogi Zidane S]
KOMENTAR