Suasana perkuliahan tatap muka di UIN Walisongo Semarang/ sumber: Walisongo.ac.id |
Semarang, IDEAPERS.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengungkapkan bahwa 82,69 persen perguruan tinggi di Indonesia sudah siap memberlakukan kuliah tatap muka secara terbatas.
Ia mengatakan bahwa perguruan tinggi pada umumnya telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang penerapan protkol kesehatan. Sebanyak 99,3 persen perguruan tinggi telah menyediakan sarana cuci tangan; 94,9 persen telah menyiapkan disinfektan; dan 97,5 persen sudah punya alat pengecek suhu tubuh.
Selanjutnya, sebanyak 90,7 persen perguruan tinggi memiliki akses ke fasilitas kesehatan dan 23,7 persen sudah menyiapkan masker tembus pandang untuk mahasiswa dengan disabilitas rungu.
Paristiyanti juga menjelaskan, perguruan tinggi wajib memenuhi daftar periksa berkenaan dengan standar penerapan protokol kesehatan sebelum memulai layanan pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal itu meliputi penyediaan sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan, pengaturan pemberlakuan perkuliahan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19, pengawasan penerapan protokol kesehatan, dan prosedur penanganan kasus penularan.
“Perguruan tinggi wajib melakukan penanganan kasus dan dapat memberhentikan sementara (kegiatan pembelajaran tatap muka) jika ada kasus positif Covid-19,” imbuhnya.
Ia juga mengimbau pimpinan kampus untuk terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 daerah dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi untuk memantau pelaksanaan kegiatan kuliah tatap muka.
Menurut Statistik Pendidikan Tinggi Tahun 2019, perguruan tinggi di Indonesia seluruhnya berjumlah 4.621, meliputi 633 universitas, 238 institut, 2.501 sekolah tinggi, 909 akademi, 36 akademi komunitas, dan 304 politeknik.
Berdasarkan ketentuan pemerintah, perguruan tinggi boleh melakukan pembelajaran tatap muka terbatas apabila berada di daerah dengan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1, 2, dan 3.
Salah satu kampus yang sudah memberlakukan kuliah tatap muka yaitu UIN Walisongo Semarang sejak 11 Oktober 2021. Adapun pelaksanaannya hanya diikuti oleh mahasiswa semester satu dan semester tiga.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Mukhsin Jamil mengatakan bahwa UIN Walisongo telah melakukan persiapan dan penataan sesuai dengan panduan pembelajaran dengan adaptasi kegiatan baru. Ada lima skema yang diterapkan dalam perkuliauan tatap muka terbatas ini.
"Skema pertama mulai dari pembagian dari nomor urut ganjil dan genap, digelar bagi warga yang berasal dari daerah Semarang Raya, perkuliahan yang membutuhkan praktek, semua mahasiswa namun dibatasi 50 persen dan perkuliahan dibagi 50 persen dari 16 kali pertemuan," katanya seperti dilansir dari Walisongo.ac.id, Sabtu (09/10/21). [Red. Mahfud]
KOMENTAR