SEBAGAI umat Nabi Muhammad, kita diharapkan bisa mengikuti apa yang dicontohkannya. Dalam hal ini, yang paling sulit bagi manusia yang penuh ego dan khilaf adalah move on dan mengikuti kemuliaan hati serta perilaku yang dicontohkan Nabi Muhammad.
Kemuliaan hati dan perilaku nabi ini selalu mengusik jiwa bagi insan yang melihatnya. Karena Nabi Muhammad dalam kisahnya selalu menunjukkan hal-hal yang sangat mulia, sempurna, sempurna, seharusnya manusia diciptakan.
Sesama manusia, Nabi Muhammad terus memberi tauladan untuk mencintai manusia lainnya sebagai ciptaan Allah yang harus dicintai. Ini dilakukan sebagai bukti cintanya kepada ciptaan sang maha Agung.
Baca Juga: Manfaat Membaca Shalawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Ada sebuah kisah Nabi Muhammad yang menunjukkan cinta sesama manusia di dalam bukunya Osman Nuri "Ratapan Kerinduan Rumi" yang sangat menggugah hati manusia bahwa ketulusan dan kemuliaan hati dan perilaku nabi memang sangat luar biasa.
Dikisahkan, seorang anak kecil datang kepada Muhammad. Dia bercerita bahwa ibunya meminta sebuah baju. Pada waktu itu Muhammad hanya punya satu baju yang dipakainya saja.
Muhammad menyuruh anak itu untuk kembali lain kali. Anak itu pun kembali ke rumah.
Baca Juga: Mengapa Khadijah Memilih Baginda Muhammad Menjadi Suaminya?
Namun tidak lama kemudian, anak itu datang lagi dan memberi tahu bahwa ibunya menginginkan baju yang dikenakan Muhammad. Rasul kemudian masuk ke kamar, melepas baju dan memberikannya kepada anak itu.
Pada saat itu, Bilal, mulai mengumandangkan azan. Rasul tidak bisa keluar dari kamar untuk memimpin salat berjamaah karena tidak lagi mempunyai baju.
Beberapa sahabat lalu mendatangi kamar Muhammad karena khawatir dan para sahabat menemukan bahwa Muhammad tidak lagi punya baju untuk dipakai.
Nabi Muhammad adalah suri tauladan yang benar-benar nyata, terutama tentang kasih sayang tanpa perhitungan. Lalu, sejauh mana kita membuktikan kecintaan kita dan pengakuan sebagai umatnya dalam kehidupan sehari-hari di dunia? [Kakak]
KOMENTAR