Selopku begitu nyaman Ibu
Jadi tak terasa trotoar nan menyala panas
Setapak penuh kerikil dan berdebu
Tiada tau kelokan jurang nan ganas
Ibu, selopku mulai mengelupas
Kenyaman selop tiada lagi sedia
Telapak kaki nan bersih mulai tampias
Debu menggumpal menyelip tanpa disangka
Setapakku tak semudah pada ketiakmu Ibu
Kali ini terjal, aku mulai kewalahan
Tak lagi dapat ku bedakan mana setapak mana trotoar
Aku mulai waswas salah melangkah ke jurang, Ibu
Dalam remangnya setapakku
Terasa melodi hembusan tertatih yang sama
Aku tak dapat melihatnya Ibu
Seolah di cuci otakku ini, mereka tiada ada
Tidak ada ku punya pilihan Ibu
Terus saja selop burikku berjalan
Kadang datang tamparan benda, tanpa ku tau apa itu
Hembusan itu tak jarang ikut menghiburku
Ibu, bagaimana dengan setapakmu?
Apa terlampau lusuh tanpa ku tahu?
Atau terasah serupa pisau menajam?
Setapakku masih terus berjalan, Aku masih tak tau Ibu
[Riska]
KOMENTAR