Manifestasi Zuhud di Zaman Modern


Sebagai mahluk bergama, prestasi tertinggi seorang hamba yaitu ketika jiwanya berhasil bertemu dan menyatu dengan Sang Pencipta. Tentu tidak semua orang bisa mencapai puncak spiritual tersebut. Hanya orang-orang yang memiliki kesucian batin. Dan selama ini kita meyakini bahwa kesucian batin hanya dapat diperoleh dengan menjauhkan diri dari perkara duniawi, atau dalam istilah tasawuf dikenal dengan zuhud.

Bagi pejalan spiritual, zuhud merupakan salah satu tangga (maqam) yang harus dilewati sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah. Dalam pandangan umum, zuhud sering dipahami sebagai suatu sikap penolakan terhadap dunia dan segala euforianya. Urusan duniawi dianggap bisa memperkeruh hati dan menjadi sekat antara mahluk dan Sang Khalik. Hingga dalam lakunya, seseorang menjadi anti sosial, jauh dari ingar-bingar, terus menyendiri, dan enggan menengok kehidupan dunia. Seluruh hidupnya dihabiskan hanya untuk beribadah dan berzikir. 

Dalam buku Mengenal Tasawuf; Spiritualisme dalam Islam, Haidar Bagir mengatakan bahwa sekelompok muslim sempat memaknai zuhud sebagai asketisme. Pada awalnya asketisme merupakan suatu sikap biarawan atau rahib-rahib yang menyangkal kehidupan dunia dengan mengharapkan kesucian dirinya dan kemudian bisa bertemu dengan Tuhan. Dari konsep ini selanjutnya melahirkan konsep lain dalam Islam, yang kemudian zuhud dimaknai dengan faqr (kefakiran). 

Menurut Haidar Bagir, pemahaman tersebut telah mereduksi makna esensial dari zuhud itu sendiri. Faktor yang melatarbelakanginya yaitu adanya kesalahan dalam menafsirkan hadis nabi, sehingga timbul kesalahan dalam memahami gagasan tentang zuhud dan kefakiran. Fakir dalam konteks ini bukanlah fakir kepada harta, melainkan merasa fakir (butuh dan selalu bergantung) kepada Allah. 

Namun sampai saat ini, masih banyak kaum muslim yang melakukan kesalahan, baik secara konsep maupun praktik. Zuhud masih sering dimaknai sebagai sikap anti terhadap dunia. Mereka beranggapan bahwa kebutuhan dunia tidaklah penting. Dengan hidup serba kekurangan dan meninggalkan kebutuhan duniawi, mereka merasa potensi ruhaniahnya dapat berkembang. 

Sebenarnya makna zuhud bukanlah sikap penolakan dunia beserta kesenangan-kesenangannya. Ali bin Abi Thalib mengatakan, zuhud bukanlah tidak memiliki harta, tapi tidak dimiliki (dikuasai) harta. Seseorang yang menghendaki kesucian hati tidak harus menjauh dari perkara dunia lantas menyibukkan diri untuk beribadah. Islam justru menganjurkan kita untuk bekerja keras demi kehidupan yang layak dan berkualitas. Hal terpenting adalah bagaimana agar kita tidak terbelenggu dan terjerumus kepada godaan dunia, lantas kita mengabaikan dan melupakan Allah. 

Dunia; Ladang Menuju Akhirat

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat peradaban manusia semakin maju dan berkualitas. Berbagai kemudahan didapatkan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tatanan sosial juga berubah mengikuti arus zaman. Ciri masyarakat di zaman modern ini ditandai dengan pola hidup materialisme dan pragmatisme, yang mewujud pada pemenuhan materi (kebendaan) dan manfaat praktisnya bagi kehidupan. 

Tidak dipungkiri hal tersebut juga turut berpengaruh kepada pola hidup umat Islam. Islam sebagai agama inklusif tidak menolak arus modernisasi ini. Justru mampu menjawab tantangan zaman dengan melakukan penyesuaian. Selain itu kemajuan zaman juga besar sekali manfaatnya. Namun di sisi lain, jangan sampai kondisi ini membuat kita termanipulasi. Kita harus mampu membentengi diri kita, agar tidak melupakan kebutuhan ruhaniah dan ubudiyah.

Dalam kondisi zaman seperti ini, zuhud jika masih dipahami sebagai sikap anti dunia semakin problematis. Sikap penolakan terhadap dunia sendiri tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad, “Dunia adalah ladang untuk kehidupan akhirat.” Dari hadis tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa zuhud di era modern adalah menjadikan dunia sebagai sarana menuju kehidupan akhirat. Apa yang kita tanam di dunia, itulah yang menjadi buah yang kita petik di akhirat kelak. 

Jika kita masih menafikan kehidupan dunia, maka yang terjadi adalah sikap individualisme, bermalas-malasan, enggan bekerja, hinga akhirnya membuat diri kita sengsara. Sementara Islam mengajarkan kita untuk kreatif, optimis, giat bekerja, dan menghindari kemalasan. Untuk dapat mendekat dengan Allah, tidak harus menjauhkan diri dari harta dan materi duniawi. Justru harta dan materi yang kita miliki dapat dimanfaatkan untuk kepentingan ukhrawi. 

Zuhud di era modern berarti kita harus bisa menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Kita tetap bekerja keras sesuai dengan profesi masing-masing, asalkan tidak sampai pada level mencintai dunia (hubb ad-dunya). Tidak sedikit pun tergoda untuk mencari kesenangan dunia.

Di tengah kemewahan dan gaya hidup hedonis, kita lebih memilih hidup sederhana. Memberikan bantuan kepada sesama serta memanfaatkan harta yang kita miliki untuk kepentingan agama dan sosial. Hakikat dari semuanya yakni manifestasi perilaku zuhud, menjadikan dunia untuk membuat diri kita lebih dekat kepada Allah.

Tujuan akhir perjalanan seorang hamba adalah kehidupan akhirat. Namun jangan sampai berpikir bahwa dunia tidaklah penting. Pasalnya kehidupan di dunia dapat dimanfaatkan untuk mengantarkan kita ke singgasana terbaik di akhirat. Maka di tengah euforia dan berbagai kesenangan duniawi, kita harus bisa mengarahkan jiwa kita untuk terus terikat dengan Allah.

[Mahfud]

KOMENTAR

Name

17 agustus,1,2021,4,2023,1,2024,1,22 Mei 2019,1,ab,1,Abu Nawas,1,academy,1,Advertorial,4,AFI,3,ai,5,al-ghazali,1,al-ikhlas,1,Al-Qur'an,4,Albert Camus,3,Albert Estein,2,Anak,1,Anak laki-laki,1,Analisis Utama,2,Animal Farm,1,aqidah dan filsafat islam,3,Artificial Intellgence,3,Artikel,522,Artikel sastra,1,atribut,1,audiensi,6,bali,3,Banding UKT 2023,2,banjir,2,bantuan ukt,2,Beasiswa,17,Begadang,1,belajar,5,berdoa,2,Berita,1583,berita potret,1,biografi,1,bonus demografi,1,buku,4,bulan muharram,2,Bulan Ramadan,9,calon wisudawan,1,camaba,10,camaba 2022,2,camaba 2023,1,Carl jung,2,ceremony,1,cerpen,30,Corona virus,65,critical thingking,1,cumlaude,2,cybersecurity. internet,1,darurat pernikahan dini,1,Daun kelor,1,dekan fuhum,1,dema,12,Demokrasi,1,demonstrasi,1,digital,2,diklatpimnas,1,diskon,1,Dokumen,1,dosen,2,dsign,1,Edukasi Seksual,1,ekologi,1,ekosistem,1,EkspreShe,35,era digital,1,Essay,121,fakultas kedokteran,5,Fasilitas,2,Fasilitas PKM,2,fdk,1,feature,2,film,5,Filsafat,38,FITK,1,fresh graduate,3,FUHUM,51,FUHum fest,2,FUPK,7,Gadis Kretek,1,Gagal Wisuda,3,gaya hidup,3,gender,2,General Library,2,Generasi Milenial,31,George Orwell,1,globalisasi,1,graduation cap,1,greencampus,1,Guru,3,hak cipta buku,1,Harapan,2,Hari Buku Internasional,1,Hari Buruh,1,Hari Buruh Internasional,3,hari guru,1,hari ibu,1,Hari Jumat,1,Hari Kartini,1,hari kemerdekaan,2,hari pahlawan,4,Hari Perempuan Internasional,1,Hari Raya,12,Hari Santri,6,Hari Santri Nasional 2022,6,Hari Sumpah Pemua 2022,2,heroisme,1,Hukum,1,Ibnu Sina,1,ide bisnis,1,idul adha,9,Ilmu Falak,1,Ilmu Pengetahuan,89,Imam Nawawi,1,Imlek,2,indonesia,4,info beasiswa,2,info kos ngaliyan,1,inspiratif,1,internasional,5,islam,2,isra' mi'raj,2,Iwan Fals,1,jawa timur,1,Jerat Hukuman,1,judul skripsi terbaik,4,Jurang Asmara,2,Kahlil Gibran,2,Kapitalis,1,Kasus Birokrasi,1,Keagamaan,71,Kebahagiaan,3,kebaya,1,kebudayaan,7,kecantikan,1,kecerdasan,2,Kedokteran,1,kekerasan seksual,2,kekerasan seksual anak,1,kemanusiaan,2,kemerdekaan,2,kerja,1,kesadaran,8,Kesehatan,27,KI Hajar Dewantara,1,KIP-K,6,Kitab Allah,1,kkl,12,KKN,20,Klarifikasi,2,Komunikasi,3,konten vidio,1,kopi,1,Korean Wave,1,korelasi,1,Korelasi 2023,3,Korupsi dosen,1,kos,1,ksr,1,KTT G20,3,KUHP,1,Kuliah,11,Kuliah luar negeri,4,Kuliah Online,21,Kuliah tatap muka,2,kuliner,1,kupi,1,kurban,3,Lahan Parkir,3,leaders declaration,1,liburan,2,lifestyle,1,Literasi,2,Logo HSN 2022,1,lukisan,1,Lulus Cepat,12,ma'had,9,maba 2023,6,maba2022,3,Machiavelli,1,Mahasiswa,632,mahasiswa baru,13,makna hidup,1,makna kembang api,1,Maksiat hati,1,Masa Jabatan,1,Masjid Kapal,1,media sosial,2,Membaca cepat,1,Mendikbud,1,mengingat,1,mental,2,Menulis,1,menwa,1,metaverse,1,modernitas,1,motivasi,8,Muhammad,6,Muhammad Iqbal,1,Munaqosah,2,Musik,1,Nabi Muhammad,2,nasional,15,natal,1,New Normal,18,Ngaliyan,5,Oase,387,Olahraga,2,Opini,251,opini mahasiswa,22,ORKM,2,ormawa,1,orsenik,24,outfit,1,pameran isai,1,pancasila,2,Pandemi,5,PBAK,29,PBAK 2022,5,pbak 2023,14,Pedagogi,1,peluang,1,Pemalsuan,5,Pembayaran UKT,1,Pemilu 2024,3,pemuda,2,Pendidikan,12,penemuan ular,1,pengembangan diri,7,Penjara,1,Penyair,1,Penyesuaian UKT 2022,3,perang ukraina,1,Perempuan,7,peringatan harlah NU,1,pernikahan dini,1,perpustakaan,1,Pertemanan,1,Pidana,1,Plagiasi Rektor,1,PMB,9,politik,5,pondok pesantren,4,pormawa,1,Post-truth,1,Potret Berita,11,potret wisuda,5,ppb,6,praktikum,1,Pramoedya Ananta Toer,1,presidensi,1,profesi,2,Psikologi,34,Puasa,8,Puasa Ramadan,45,Puisi,144,Quotes,1,qurban,1,ramadhan 2023,9,Ramadhan 2024,1,Rasulullah,1,recriutment,2,recruitment,4,refrensi,1,regulasi,1,rektor,7,Resensi,22,Resensi Buku,21,Resensi Film,29,revolusi industri,1,Riset,5,SAA,1,Sahabat,2,Sampah Juras,2,santri Ma'had,4,Sastra,119,Second Sex,1,sedekah,1,sejarah,1,sema,4,Semarang,179,Shalawat,1,Sidang,2,Sistem akademik,1,SK Jabatan 6 Bulan,1,SK Wajib Mahad,11,skill,1,Skripsi,18,sky,1,socrates,2,sosial,2,Sosok,2,stoic,1,sufisme,2,sukses,2,sumpah pemuda,2,Surat Pembaca,9,tafsir,6,Tafsir Misbah,1,Tafsir Surah Fatihah,2,Tahun baru,3,Taman Entrepreneur FEBI,1,TandaTangan,4,tasawuf,2,Taubat,1,teater,7,Teknologi,42,teladan,1,tips,4,Toefl-Imka,21,tokoh,1,Toxic,1,TP,1,tranformasi energi,1,Tugas Akhir,16,UHN,2,UIN Walisongo,749,UIN Walisongo Semarang,19,ujm,2,UKM,11,ukt,33,UKT 2024,2,UKT tinggi,1,ular piton,1,upz,1,video,2,Wajib mahad,4,wali camaba,2,wali wisuda,5,Walisongo Center,2,wanita,1,William Shakespeare,1,Wisuda,110,wisuda 2022,15,wisuda 2023,6,wisuda 2024,6,wisuda offline,5,wisudawan terbaik,28,Writer's block,1,Zodiak,3,zoom meeting,1,Zuhud,1,
ltr
item
IDEApers: Manifestasi Zuhud di Zaman Modern
Manifestasi Zuhud di Zaman Modern
meyakini bahwa kesucian batin hanya dapat diperoleh dengan menjauhkan diri dari perkara duniawi, dikenal dengan zuhud
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6wcQX8Mn8vhup34xidbmDxDX4y4oulkXxuNi6MYF5E9uKfzWXLriZihpsqx-Fa1mbBnyCoF8NvfApmGD7dLtMVlDB8tRsR4ZBKVToQ4mRHW0eqAF9bLOfVp5Jmil4Z6u7X-R4bVC70LGf/s320/22.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6wcQX8Mn8vhup34xidbmDxDX4y4oulkXxuNi6MYF5E9uKfzWXLriZihpsqx-Fa1mbBnyCoF8NvfApmGD7dLtMVlDB8tRsR4ZBKVToQ4mRHW0eqAF9bLOfVp5Jmil4Z6u7X-R4bVC70LGf/s72-c/22.jpg
IDEApers
http://www.ideapers.com/2020/11/manifestasi-zuhud-di-era-modern.html
http://www.ideapers.com/
http://www.ideapers.com/
http://www.ideapers.com/2020/11/manifestasi-zuhud-di-era-modern.html
true
2845694181721974662
UTF-8
Lihat Semua Tidak Ditemukan LIHAT SEMUA Baca Balas Batalkan Komentar Hapus Oleh Beranda HALAMAN BERITA Lihat Semua BERITA TERKAIT RUBRIK ARSIP SEARCH SEMUA BERITA Tidak ditemukan Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 minggu lalu Followers Follow KONTEN INI PREMIUM Share sebelum membuka Salin semua kode Pilih semua kode Semua kode telah disalin. Tidak bisa disalin