Seperti yang diungkapkan oleh Aulia Salsabila, mahasiswa Jurusan Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI). Baginya, proses kuliah yang seperti ini percuma.
"Kuliah hanya absen dan dikasih tugas, dan tanpa adanya proses belajar. Kita ya tidak bisa paham," ungkapnya ketika diwawancarai Kru IDEAPERS.COM.
Ia juga mengatakan jika perkuliahan selama ini juga tidak efektif. Karena selama perkuliahan berlangsung dosen hanya memberi materi dan tidak mengajak berinteraksi dengan mahasiswa. Menurutnya, kuliah offline kemarin saja tidak memahamkan, apalagi kuliah online.
"Tetap percuma. Akhirnya, kuliah hanya seputar mengerjakan tugas dan mencari nilai saja," katanya.
Selanjutnya, Aulia menambahkan jika mahasiswa hanya perlu dipantau selama perkuliahan dan pengerjaan tugas. Menurutnya, dengan cara ini bisa lebih memahami materi dibandingkan tidak ada interaksi sama sekali.
"Butuh adanya interaksi. Misalnya ditanya keluhan saat pengerjaan tugas. Kan selama kuliah online, materi yang disampaikan tidak seefektif saat offline," tambahnya.
Walaupun begitu, tidak semua merasa sistem perkuliahan online tidak efektif. Seperti yang dikatakan oleh Gipa Abdul Hakim, mahasiswa Jurusan Tasawuf Psikoterapi. Menurutnya, kuliah efektif tidaknya itu tergantung mahasiswanya.
"Semuanya kembali ke mahasiswanya. Mau hanya absen saja atau kuliah dengan sungguh-sungguh terserah mereka," tuturnya.
Untuk tugas selama perkuliahan online, Gipa tidak terlalu mempermasalahkan. Pasalnya, tugas yang didapatnya hanya merangkum materi setelah diskusi di forum kuliah online.
"Tugas masih sesuai dengan harapan. Tapi nggak tau nanti pas pertengahan semester,"tegasnya.[Rep.Hildita,Selamet,Fatma/Red.Me]
KOMENTAR