Kuliah di jurusan arsitektur, pasti tidak bisa lepas dari buku gambar. Mulai dari mata kuliahnya sampai tugas setiap harinya diisi dengan kegiatan terjun lapangan, kemudian menggambar. Kebanyakan dari calon mahasiswa sampai mahasiswa baru berfikir, "Bagaimana aku bisa menggambar dengan baik, membuat garis lurus tanpa penggaris saja belum bisa."
Tapi jangan khawatir, karena skill menggambar tidak semata keahlian dari lahir. Hal itu bisa dilatih dengan beberapa hal. Misalnya, dengan membaca buku, melihat video tutorial, atau membiasakan diri setiap harinya menggambar hal-hal kecil. Hal itu kembali kepada diri kalian bagaimana kalian belajar sehingga memahaminya.
Saat menjadi mahasiswa arsitektur, kalian tidak hanya diminta untuk kuliah dan praktik menggambar saja. Namun, ada banyak hal yang harus dimengerti oleh calon arsitektur handal. Itu bisa dipelajari dari beberapa buku referensi pembelajaran selama kuliah di jurusan arsitektur.
Supaya kalian lebih maksimal dalam belajar di jurusan arsitektur. Maka dari itu, calon arsitek harus mempunyai 5 buku wajib ini. Yuk, simak.
1. Data Arsitek
Dalam merancang bangunan, calon arsitek harus mengetahui ukuran paten yang akan digunakan. Misalnya, dapur, ruang makan, toilet, dan sebagainya. Ukuran-ukuran tersebut dibuat berdasarkan dimensi manusia dan perilaku pengguna ruangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan maksimal pada penghuni bangunan yang dibuatnya tersebut.Buku "Data Arsitek" menjadi pedoman bagi banyak arsitek dalam mendesain bangunan. Buku ini memuat banyak ukuran paten mulai dari yang berskala kecil (gereja, rumah sakit, hotel) maupun besar (furniture). Tidak hanya itu, buku ini juga memberikan referensi tata letak area ruangan tertentu. Misalnya, penataan kompor, pemanggang, pengukus dalam dapur restoran dengan kapasitas 60-100 kursi seperti gambar di bawah ini. detail sekali bukan?
2. Dimensi Manusia dan Ruang Interior
Selanjutnya, buku yang wajib dimiliki calon bahkan mahasiswa arsitektur ini berisi ukuran namun lebih mengarah ke dimensi penggunanya khususnya manusia. Buku ini bisa dibilang menjadi pendukung dari "Data Arsitek", karena sama-sama membahas dimensi. Tidak akan sempurna jika suatu bangunan yang sempurna hanya ukuran ruangannya saja, tanpa memikirkan kenyamanan penghuninya.Di halaman awal buku ini, terdapat gambar viturvian man yang menjadi pedoman ukuran manusia sempurna di dunia. Dari ukuran tersebut, kalian bisa menghitung dimensi dari manusia ketika berjalan, duduk, mengambil buku di rak, dan lainnya.
3. Ilustrasi Konstruksi Bangunan
Ketiga, buku yang menggambarkan detail konstruksi bangunan ini termasuk salah satu hasil karya arsitek bernama Francis Dai-Kim Ching (Francis D.K Ching). Memang buku-buku hasil karyanya banyak yang menjadi referensi saat mendesain. Dengan tebal 527 halaman, buku ini menggambarkan dengan detail bagaimana kontruksi bangunan seperti pondasi, dinding, lantai, kolom, balok, dan atap.Meskipun konstruksi lebih banyak dikerjakan dari lulusan teknik sipil, namun arsitek juga harus memahami konstruksi bangunan. Sebab Arsitek juga harus menentukan apa material yang akan digunakan dalam bangunan, termasuk dalam konstruksinya. Konstruksi mempengaruhi kekuatan dan massa bangunan. Ketika pengetahuan arsitek mengenai konstruksi kurang, bukan tidak mungkin perhitungan anggaran dan komposisi material di awal akan disalahgunakan oleh kontraktor.
4. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan
Karya seorang arsitek umumnya diciptakan bertujuan untuk merespon atau memberikan solusi dari masalah yang ada. Misal dalam mendesain sebuah bangunan, arsitek perlu menganalisa terlebih dahulu arah angin, iklim, orientasi matahari, dan potensi budaya di sekitar area yang akan dibangun. Kemudian baru menentukan bentuk bangunannya (gubahan masa). Entah itu balok, kubus, letter U, letter L atau yang lainnya.Nah, buku yang juga karya dari Francis D.K Ching menjelaskan mulai dari apa saja elemen-elemen utama bentuk hingga penataan bentuk dan ruang yang harmonis. Jika tatanan bentuk dan ruang bangunan tidak harmonis, maka bangunan itu menjadi tidak dapat dinikmati atau membosankan. Sehingga penting bagi kalian calon-calon arsitek, mempelajari bagaimana bentuk, ruang, serta pedoman penataan keduannya pada desain.
5. Dasar-dasar Perencanaan Ruang
Selanjutnya, buku kelima ini bisa menjadi panduan kamu dalam merancang sebuah ruangan yang nyaman bagi penggunanya. Karena didalamnya berisi banyak informasi yang dibutuhkan sebelum mengolah ruang. Penulis sampai menjelaskan secara bertahap tentang bagaimana memvisualisasikan proses analisa ruangan. Tidak hanya itu, ia juga melengkapinya dengan pertimbangan yang perlu dipikirkan designer di setiap tahapnya.Setiap arsitek memang harus memperhatikan banyak hal hingga bangunan yang diinginkan terbangun. Mulai dari analisa tapak (area yang akan dibangun), menggambar denah ruang dan konstruksi, sampai pada tahap pembangunan. Itu belum termasuk revisi. Nah, buku-buku ini biasanya digunakan pada mata kuliah studio perancangan arsitektur dan tentunya menjadi pedoman kamu dalam mengerjakan tugas kuliahmu. Kelima buku ini bisa tuntas kamu pelajari saat masih berstatus mahasiswa arsitektur agar tidak terlalu berat ketika sudah menyandang gelar arsitek. [Salsa]
KOMENTAR