Semarang, IDEAPERS.COM - Meski Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dilaksanakan secara online, mahasiswa baru UIN Walisongo tetap antusias mengikutinya.
Zeni Fitriyatul Munarohmaniyah, mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mengatakan, sebelum PBAK berlangsung, ia sudah menyiapkan beberapa keperluan. Mulai kuota internet, dresscode, alat tulis, sampai tata ruangan.
Ia juga tidak mau bangun kesiangan dan terlambat mengikuti setiap sesi pelaksanaan PBAK UIN Walisongo yang digelar pada 7 sampai 10 September 2020.
"Pertama itu kuota harus selalu siaga, beberapa hari sebelum acara PBAK itu saya sangat antusias untuk menyiapkan dresscode yang akan digunakan. Menata ruangan yang akan saya tempati buat PBAK online, serta alat tulis untuk mencatat materi yang penting," katanya kepada kru IDEAPERS.COM, Kamis (10/09/20).
Hal sama juga dilakukan Putri Nur Handayani, mahasiswi jurusan Hukum Ekonomi Syariah. Bahkan ia sampai membeli smartphone Android agar bisa mengakses aplikasi seperti Zoom dan Google Meet.
"Pertama smartphone yang mendukung, terus kuota, sama persiapan diri," ujarnya.
Meski hanya bisa mengikuti PBAK secara online, ia tetap senang karena kedatangan tokoh-tokoh penting, baik tingkat lokal maupun nasional.
"Seneng juga tadi PBAK-nya seru terus dateng beberapa orang penting di Jateng dan Indonesia," jelasnya.
Namun ia mengatakan PBAK UIN Walisongo tahun ini masih kurang berkesan, karena tidak bisa merasakan euforia seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Gregetnya kurang apalagi soal kuota. Seandainya acara pembukaan PBAK berlangsung secara tatap muka pasti lebih seru dan langsung saling sapa tanpa lewat media sosial. Ya tapi mau gimana memang situasinya seperti ini," kata Putri. [Rep. Fine/ Red. Ma]
KOMENTAR