Semarang, IDEAPERS.COM - Nurul Uzdhma Tastia, mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir berhasil menyandang predikat sebagai wisudawan terbaik Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum). Dengan IPK 3,94, Uzdhma diwisuda bersama 1660 mahasiswa UIN Walisongo lainnya secara online, Kamis (06/08/20).
Bagi Uzdhma, menjadi mahasiswa adalah momen yang spesial. Pasalnya banyak pengalaman berharga yang ia dapatkan. Misalnya saat menjadi Liaison Officer (LO) ASEAN School Games yang digelar di Kota Semarang pada 2019 lalu. Ia dapat bertemu dengan orang-orang internasional sekaligus mengasah skill-nya dalam bahasa Inggris.
"Perwakilan dari UIN di even itu, lolos seleksi tesnya. Saya megang atlit Myanmar, itu momen berkesan, pengalaman yang luar biasa," ujarnya.
Keahlian Uzdhma dalam bahasa Inggris, membuatnya sering mewakili kampus untuk mengikuti perlombaan. Ketika semester lima, ia pernah menjadi juara 1 lomba tafsir bahasa Inggris di Boyolali.
"Itu persiapan h-2, saya ga tahu darimana. Dari kampus cuma bilang kalau berharap pada saya. Terus saya belajar sendiri, kebetulan juga passionnya di bahasa asing," ungkapnya kepada kru IDEAPERS.COM, (05/08/20).
Prestasi yang diraihnya itu tidak lepas dari motivasi orang tua, guru di pesantren, serta dosennya. Selain itu juga menjadi bentuk tanggung jawabnya sebagai penerima beasiswa Bidikmisi.
"Itu menjadi bukti pengabdian saya kepada negara. Karena berkat bantuan beasiswa itu saya bisa melanjutkan studi saya," kata mahasiswi asal Semarang itu.
Tidak hanya sukses dalam bidang akademik, Uzdhma juga aktif dalam organisasi. Ia pernah menjabat sebagai sekretaris Umum Bidikmisi UIN Walisongo, Bendahara Umum Forum Permadani Bidikmisi Jateng-DIY, dan Ketua Ma'had Ulil Albab.
Menurutnya, berbagai pengalaman yang ia dapatkan itu sebagai wahana pembelajaran dan memperbaiki kualitas diri. Karena hal itulah yang membuatnya bisa menjadi lebih bijak dan dewasa.
Setelah lulus dari UIN Walisongo, wisudawan terbaik FUHum itu berencana melanjutkan S.2 di Australia dengan jalur beasiswa LPDP. Namun ia tetap menyerahkan keputusannya kepada orang tuanya. Menurut Uzdhma, rido orang tua merupakan kunci terbesar dalam hidupnya.
"Tapi saya belum bisa memutuskan. Belum tau nanti. Apalagi di masa pandemi ibu saya tidak meridhoi ke luar negeri. Jika tidak, planningnya ya pengen ke UGM cari international class," ungkapnya.
[Rep. Laily/ Red. Mahfud]
KOMENTAR