![]() |
Gambar: Amanz.id |
Kini peranan sidik jari menjadi sangat urgen dalam penyelidikan forensic. Penanda identitas ini menjadi salah satu opsi bagi para penegak hukum dalam menyikap kasus kejahatan dan menemukan pelakunya. Ada pun kegunaan sidik jari bukan hanya sebagai kebutuhan penyelidikan forensik semata namun mempunyai beragam manfaat lain.
Profesor Roland Ennos, peneliti biomekanik dan biologi di University of Hull, Inggris memngatakan bahwa sidik jari manusia memiliki dua manfaat. Di antaranya yakni sebagai penguat ketika mencengkram sesuatu dan meningkatkan kepekaan ketika bersentuhan. Guratan pada sidik jari membuat gesekan antara tangan manusia dengan permukaan benda yang disentuhnya. Karena proses ini, tangan dapat mencengkram benda dengan kuat tanpa ada risiko tergelincir.
Sidik jari tersebut juga berfungsi agar tangan tidak lecet. Ennos menjelaskan guratan sidik jari juga menjaga kulit agar tidak melepuh. Dan di saat yang sama, sidik jari memberi kesempatan kulit untuk merenggang pada saat yang tepat.
Georges Debregeas, seorang ahli biologi di Sorbonne University, Paris, Prancis, menjabarkan fungsi sidik jari secara lebih spesifik. Pada jari-jari manusia memiliki empat jenis reseptor mekanik atau lebih mudah disebut sel yang merespons stimulasi mekanis ( seperti sentuhan). Salah satu reseptornya yaitu sel darah pacinian, yang bertempat dua milimeter di bawah permukaan kulit pada ujung jari. Reseptor ini memediasi persepsi tekstur.
Sidik jari akan mengirimkan frekuensi getaran ke sel darah pacinian yang sangat sensitif. Hal ini sebagai bentuk respon ketika manusia menyentuh permukaan benda. Melalui proses ini, reseptor mekanik dapat menampung informasi sensorik.
Lalu, apa sebenarnya fungsi informasi sensorik bagi kehidupan manusia? Sejak dulu kala, tangan menjadi salah satu bagian tubuh manusia yang memiliki peranan penting perihal menemukan makanan serta memilih jenis makanan yang layak untuk dikonsumsi. "Alasan mengapa kita perlu mendeteksi dan memilah berdasarkan tekstur adalah karena kita ingin memisahkan makanan yang baik dari makanan yang buruk," ungkap Debregeas.
Sidik jari dan sel darah pacinian tidak hanya dimiliki manusia, namun pada hewan seperti simpanse dan koala pun memilikinya. Kedua hewan tersebut menggunakan kepekaaan sentuhan untuk menemukan jenis makanan yang tepat.
Debregas nyatanya memiliki teori yang berkaitan dengan pernyataan Ennos mengenai sidik jari yang menguatkan cengkeraman. "Sidik jari memungkinkan kita untuk mengoreksi kekuatan secara langsung saat kita akan mencengkeram objek," kata Ennos.
Salah satu contoh ialah ketika manusia tergelincir memegang sesuatu. Sidik jari menganalisis adanya perubahan permukaan sehingga tangan dapat melakukan cengkeraman sesuai dengan yang diperlukan. Hal ini membuktikan bahwa indera sentuhan dan cengkeraman manusia berkembang secara bersamaan. [Agung R.]
KOMENTAR