![]() |
Doc. Ideapers.com |
Dalam pantauan kru IDEAPERS.COM selama prosesi wisuda berlangsung, dua wisudawan dari jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) angkatan 2015, yakni Nizar Alfasena dan Wanayan Fauz, terlihat santai mendengarkan musik melalui smartphone-nya. Keduanya tidak menyimak sambutan yang disampaikan Dekan FUHum, Hasyim Muhammad dan Wisudawan terbaik FUHum, Nor Lutfi Fais.
Nizar mengungkapkan bahwa wisuda seharusnya dibuat santai dan tidak terlalu formal seperti kesepakatan awal.
"Bukan tanpa alasan kenapa pakai earphone, jika acara ini formal seharusnya tepat waktu dong. Lagian ini juga acara tasyakuran mahasiswa, seharusnya nyantai karena di awal kesepakatan seperti itu," kata mahasiswa asal Semarang itu.
Baca Juga: FUHum UIN Walisongo Lepas 91 Mahasiswa, Siapa Saja yang Terbaik?
Kedua mahasiswa itu juga tampak berbeda dengan mahasiswa lain terkait dresscode yang digunakan. Mereka masing-masing mengenakan baju lengan pendek dan sweater hitam dilengkapi topi. Tidak seperti mahasiswa lain yang terlihat rapi dengan kemeja batik.
"Untuk urusan pakaian dalam acara beginian mah saya rasa yang penting sopan aja udah cukup" lanjut Nizar.
Sementara itu, Wanayan mempermasalahkan waktu pelaksanaan kegiatan yang terlambat dari jadwal. Ia merasa waktunya yang bisa digunakan untuk bekerja telah terbuang.
“Kegiatan sudah terlambat dua jam. Dan di waktu itu enggak ngapa-ngapain. Mending bisa digunakan untuk ternak ikan hias, untungnya lumayan," katanya.
Baca Juga: Ribetnya Prosesi Wisuda di UIN Walisongo
Wanayan juga memperlihatkan ketidakantusiasannya dalam mengikuti wisuda fakultas kali ini. Hal itu terlihat ketika samir dikalungkan di lehernya, ia langsung melepasnya ketika sampai di tempat duduk.
"Bagi saya ini (wisuda) biasa-biasa saja. Lagian momentum wisuda ini alangkah lebih baik diselenggarakan di tingkat universitas saja kok,” ujarnya. [Rep. Agung Pr/ Red. Mahfud]
KOMENTAR