![]() |
Prosesi wisuda UIN Walisongo di Auditorium Kampus III, Rabu (20/11/19) |
Dalam wisuda periode November 2019 ini, UIN Walisongo melepas 10 ahli madia, 575 sarjana, 19 magister, dan tiga doktor.
Wisudawan terbanyak UIN Walisongo Periode November 2019 berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnin Islam (FEBI) dengan jumlah 145 mahasiswa. Adapun rinciannya, ahli madia 10, sarjana 132, dan magister tiga.
Baca Juga: Tidak Lagi Tenda, Wali Wisudawan UIN Walisongo Bakal Ditempatkan di Auditorium
Sementara wisudawan dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) sebanyak 73 sarjana. Untuk Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), wisudawan berjumlah 94, 86 untuk program sarjana dan 8 magister.
Kemudian Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) melepas 129 wisudawan, sarjana sebanyak 127 dan dua untuk magister. Disusul 70 wisudawan pada Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) dengan rincian 68 sarjana dan 2 doktor. Selanjutnya 72 sarjana pada Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
![]() |
Infografik: Farid/ IDEA |
Sementara dua fakultas yang baru berdiri empat tahun lalu, yakni Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) masing-masing melepas 10 dan tujuh sarjana. Terakhir dari program pascasarjana sebanyak empat wisudawan S.2 dan tiga wisudawan S.32.
Baca Juga: Mulai 2019, UIN Walisongo Terapkan Wisuda Dua Kali Per Semester
Pada wisuda periode November 2019 ini terdapat 15 wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi mencapai 3,93 yang diraih oleh mahasiswi FSH, Waliawati.
Pentingnya Toleransi
Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq, dalam sambutannya menegaskan tentang pentingnya sikap toleransi. Ia mengatakan, wisudawan harus bisa menjadi pelopor perdamaian.
"Alumni harus bersikap toleran memahami kehidupan. Kita butuh karakter inklusif, menjauhkan intoleransi. Harus bisa menyikapi keberagaman, menjadi pelopor perdamaian," tegasnya.
Baca Juga: Berikut Daftar 15 Wisudawan Terbaik UIN Walisongo Periode November 2019
Lebih lanjut, ia berharap kepada 607 wisudawan untuk bisa terjun ke masyarakat dengan bekal ilmu yang dimiliki.
"Pegang ilmu bermanfaat untuk kontribusi ke depan," katanya. [Rep. Mahfud/ Red. Ma]
KOMENTAR