Semarang, IDEAPERS.COM - Di beberapa tahun terakhir, banyak mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo yang lulusan SMA/SMK. Sehinga selama kuliah mereka menemui kendala dalam berbahasa arab dan khususnya membaca kitab
Hal tersebut terjadi karena mayoritas mata kuliah yang dipelajari, sumber primernya banyak berasal dari kitab berbahasa arab, khususnya mereka yang mengambil konsentrasi Ilmu Al-qur'an dan Tafsir (IAT). Oleh karenanya, mahasiswa tersebut mencoba berinisiatif agar dapat mengurangi beban kuliah yang demikian dengan cara membuat kelompok belajar bahasa arab sendiri.
Salah satu kelompok belajar bahasa yang dinamai "Belajar Habis Jum'atan" misalnya, yang fokus mengupas pembelajaran bahasa arab hingga cara membaca kitab kuning dari dasar.
Salah satu anggota, Qurrotun Ayun, mengaku ia merasa beruntung bisa bergabung dan mengikuti pembelajaran di kelompok ini.
"Alhamdulillah, ini membantu saya yang notabene dulu lulusan SMA dan nggak tahu sama sekali ilmu baca kitab kuning," ungkap mahasiswa semester tuga jurusan IAT kepada Kru IDEAPERS.COM, Jumat (2/11/19).
Senada dengan Ayun, Sartika Hikmaniarawati juga merasa terbantu dengan terbentuknya kelompok belajar semacam ini. Ia menyarankan kepada mahasiswa lain yang senasib dengannya untuk ikut bergabung dan belajar bersama.
"Pembelajaran ini bersifat umum kok, siapapun bisa bergabung dan tanpa dipungut biaya," terangnya.
Peran Mentor
Kelompok belajar yang diinisiasi mahasiswa awam bahasa arab seperti Ayun dan Sartika, dalam praktiknya membutuhkan peranan mentor yang dapat mengajarinya.
Dalam kelompok ini misalnya, mereka meminta bantuan mahasiswa yang pernah meraih juara 3 baca kitab kuning se UIN Walisongo, Imadudin Hidayat sebagai mentor yang menemaninya setiap hari Jum'at di ruang R6, pukul 13.30 sampai 15.30.
Setelah ditemui kru IDEAPERS.COM, mas Imad, sapaan akrabnya, menjelaskan ia membantu menjadi mentor sebagai bentuk keprihatinannya kepada teman-teman mahasiswanya yang kesulitan bahasa arab dan membaca kitab kuning.
"Saya ingin membantu mereka. Ilmu yang saya dapatkan kan wajib saya salurkan ke teman-teman, semoga bermanfaat," ungkap mahasiswa asal Cirebon itu seusai pembelajaran.
Imad menambahkan bahwa kelompok belajar yang dimentorinya ini sudah berjalan hampir dua bulan lamanya. [Rep.Zami/Red.K]
KOMENTAR