![]() |
Beritatagar.id |
Matahari masih terbit dari arah kita sujud
Air masih dengan kodrat mengalirnya
Hanya saja.
Yang berbeda
Aku lihat dari wajah ibuku
Nampak murung dan tak bahagia lagi sekarang
Bukan karena apa
Karena ulah anaknya saja
Kalian masih belum sadar wahai anak ibu
Ketahuilah
Ibu sekarang sudah sering menampakkan kesedihannya
Anakku
Ibu berkata
Jangan sakiti aku dengan racun-racun yang kamu produksi
Hanya untuk menyenangkan nafsu semata
Ketahuilah lagi
Ibu bisa melakukan apa pun untuk membuat anaknya sadar
Bahkan ibu bisa saja membuat isi rumah hancur dan tak bersisa
Lalu, apa yang harus kalian lakukan?
Nampaknya sudah terlambat, Nak
Kamu sudah melupakan perjuangan anak sulung ibu
Dia pernah berkata
Jas merahmu
Dia sudah susah panyah membangun rumah untuk kalian
Apa balasan kalian?
Hanya merusak kebahagiaan ibumu saja
Kini hanya menunggu waktu saja
Sampai wajah ibumu sudah tak bisa dilihat lagi kecantikannya.
[Fine]
Warga Komunitas Sastra Literada Semarang
KOMENTAR