Semarang, IDEAPERS.COM - Senat Mahasiswa (SEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mendeklarasikan anti radikalisme di Semarang, tepatnya di Masjid Agung Jawa Tengah dan Tugu Muda Semarang. Acara tersebut sebagai tindak lanjut dari kegiatan Sillaturahmi antar SEMA PTKIN se-Indonesia yang digelar pada hari Senin sampai Rabu (15-18/09/19).
Silaturahmi SEMA PTKIN se-Indonesia, menghasilkan keputusan untuk membentuk wadah bernama SEMA PTKIN Nasional yang telah dideklarasikan di Tugu Muda Kota Semarang sebagai simbol perjuangan.
Aghisna Bidikrikal Hasan, Ketua Umum SEMA PTKIN Nasional terpilih memimpin langsung deklarasinya. Ia berharap forum dan wadah yang sudah terbentuk mampu menguatkan organisasi kemahasiswaan PTKIN untuk mengejawantahkan peran mahasiswa sebagai penerus kemerdekaan Indonesia.
“Harapannya forum menjadi wadah untuk menjaga dan memperjuangkan cita-cita bangsa," katanya.
Acara tersebut dilanjutkan dengan mendeklarasikan sebagai organisasi anti radikalisme. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Agung Jawa Tengah karena sering munculnya sikap-sikap radikalisme yang dilakukan oleh berbagai pihak baik, dalam persoalan agama maupun politik praktis.
Selain itu, hal ini juga sebagai wujud sikap yang diambil SEMA PTKIN Nasional untuk berkontribusi menjaga ketentraman, keamanan dan kenyamanan keberlangsungan kehidupan bangsa dan bernegara. Deklarasi juga menolak segala bentuk kekerasan dan rasisme tumbuh dan berkembang di negara Indonesia.
“Kami mahasiwa SEMA PTKIN Nasional menolak segala bentuk kekerasan, rasisme dan radikalisme tumbuh dan berkembang di Negara Indonesia. Hidup Mahasiswa” tegas Aghisna dalam deklarasi tersebut.
Sebanyak 40 peserta mengikuti acara tersebut. Selama tiga hari pelaksanaan, terdapat berbagai kegiatan seperti seminar, training, forum diskusi hingga wisata di Semarang. [Rep. Fine/ Red. AM]
Silaturahmi SEMA PTKIN se-Indonesia, menghasilkan keputusan untuk membentuk wadah bernama SEMA PTKIN Nasional yang telah dideklarasikan di Tugu Muda Kota Semarang sebagai simbol perjuangan.
Aghisna Bidikrikal Hasan, Ketua Umum SEMA PTKIN Nasional terpilih memimpin langsung deklarasinya. Ia berharap forum dan wadah yang sudah terbentuk mampu menguatkan organisasi kemahasiswaan PTKIN untuk mengejawantahkan peran mahasiswa sebagai penerus kemerdekaan Indonesia.
“Harapannya forum menjadi wadah untuk menjaga dan memperjuangkan cita-cita bangsa," katanya.
Acara tersebut dilanjutkan dengan mendeklarasikan sebagai organisasi anti radikalisme. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Agung Jawa Tengah karena sering munculnya sikap-sikap radikalisme yang dilakukan oleh berbagai pihak baik, dalam persoalan agama maupun politik praktis.
Selain itu, hal ini juga sebagai wujud sikap yang diambil SEMA PTKIN Nasional untuk berkontribusi menjaga ketentraman, keamanan dan kenyamanan keberlangsungan kehidupan bangsa dan bernegara. Deklarasi juga menolak segala bentuk kekerasan dan rasisme tumbuh dan berkembang di negara Indonesia.
“Kami mahasiwa SEMA PTKIN Nasional menolak segala bentuk kekerasan, rasisme dan radikalisme tumbuh dan berkembang di Negara Indonesia. Hidup Mahasiswa” tegas Aghisna dalam deklarasi tersebut.
Sebanyak 40 peserta mengikuti acara tersebut. Selama tiga hari pelaksanaan, terdapat berbagai kegiatan seperti seminar, training, forum diskusi hingga wisata di Semarang. [Rep. Fine/ Red. AM]
KOMENTAR