![]() |
Penyerahan Juara Umum Orsenik Tahun 2017 kepada FSH/ ideapers.com |
Masing-masing fakultas sudah menyiapkan strategi tersendiri, tidak terkecuali Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). FSH sendiri mempunyai rekor yang baik dalam Orsenik UIN Walisongo dengan menjadi juara umum dua kali berturut-turut, yakni pada tahun 2016 dan 2017.
Tetapi pada tahun 2018 lalu, FSH gagal mempertahankan gelar juara umum lantaran kalah dalam perolehan poin dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).
Dalam Orsenik 2018 lalu, FSH menempati peringkat ketiga setelah mendapatkan 10 medali emas, 15 perak, dan 18 perunggu dengan total 211 poin. Sementara FITK berhasil meraih juara umum Orsenik 2018 dengan perolehan poin 237 setelah mendapatkan medali emas sebanyak 12, perak 19, dan perunggu 11.
Tahun ini, FSH sudah menyiapkan strategi untuk merebut kembali juara umum Orsenik dari FITK. Ketua Dema FSH, Syarif Hidayat mengatakan, 30 cabang lomba telah diisi dengan atlit berkompoten yang sudah mempunyai pengalaman. Setelah proses screening, FSH memprioritaskan mahasiswa baru yang pernah mengikuti lomba dan menjadi juara di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kecamatan.
"30 Cabor kita harus isi dengan optimal. Dari screening, langsung kita lihat, mana potensi yang pernah jadi juara, tingkat provinsi, kabupaten smpai kecamatan. Dari situ kita memprioritaskan. Itu strategi untuk jadi juara umum," tuturnya.
Syarif menambahkan, setelah proses latihan, pelatih Orsenik di FSH mengadakan evaluasi. Ia juga mengatakan, pelatih di FSH yakin bisa menyumbangkan medali emas untuk FSH.
"Setelah latihan itu diadakan evaluasi. Dan pelatihnya pada bilang kalo bisa ngasih emas," kata Syarif, Kamis (12/09/19).
Ketua Panitia Orsenik FSH, Mahfudz mengungkapkan, proses latihan terus berjalan dengan intensif. Bahkan setiap sore dan malam hari para atlit rutin melaksanakan latihan.
"Lebih tingkatin di latihannya. Latihannya itu kita intensifin aja terus. Rutin tiap sore tiap malem," katanya. [Rep. Ma/ Red. Mahfud]
KOMENTAR