![]() |
dok. UIN Walisongo |
Nor Lutfi Fais, dalam cabang lomba Musabaqoh Qiraatul Kutub (MQK) berhasil meraih skor 341. Ia mengalahkan perwakilan IAIN Pekalongan yang mendapatkan skor 337 peraih juara tiga. Sementara juara pertama diraih UIN Sunan Ampel Surabya denagn skor 369.
Mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Hadist (IAT) ini, mengaku tidak menyangka akan meraih juara dua, karena beberapa lawannya cukup berat. Kebanyakan peserta pernah di pondok salaf. Ia sendiri mengaku lemah di Nahwu-Shorof.
"Saya sendiri lemah di Nahwu Shorof, jadi sering skip waktu jawab," ujarnya.
Lutfi, menjelaskan selama babak penyisihan masih relatif mudah karena pertanyaan dari dewan juri masih sebatas permukaan. Sedangkan di babak semi final diakuinya semakin sulit.
"Baru di babak semi final, jurinya ganas-ganas," ungkapnya.
Lutfi mengatakan sebelum hari H, ia telah memersiapkan semuanya. Ia belajar muthola'ah, nahwu shorof, membaca batas maqru' (batas yang akan dibaca) serta meminta doa restu kepada orangtuanya.
"Minta doa semua yang bisa diminta, terutama bapak karena ibu sudah wafat," pungkasnya. [Rep. Gita/Red. Dina]
KOMENTAR