![]() |
gambar: jagad.id |
"Selamat ulang tahun salat, hari ini adalah peringatan hari lahirmu untuk yang kesekian kalinya"
Dalam kalender umat Islam, setiap tanggal 27 Rajab diperingati sebagai isra' mi'raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Pada waktu itulah, salat mulai lahir dan diwajibkan untuk seluruh umat Islam.
Lalu, apa yang akan kamu (umat Islam) hadiahkan untuk memperingati kelahiran salat? Atau apa yang telah kamu hadiahkan kepada salat pada tahun-tahun sebelumnya? Bukankah jika pacar atau temanmu ulang tahun, kamu memberinya hadiah?
Kita salat sehari -- minimal -- lima kali. Namun, apakah salat itu hanya sebatas kuantitas semata? Apakah hanya dengan salat lima kali atau beberapa tambahan salat sunnah menjadikan kamu ahli salat? Pernahkah kamu memikirkan bagaimana kualitas salatmu?
Secara etimologi, salat berarti doa. Doa merupakan bentuk permohonan hamba kepada Tuhannya. Berdoa tidak hanya sekadar meminta, tetapi juga memohon dan berserah diri kepada sang Kuasa. Namun, sering kali kita hanya memanjatkan doa tanpa dibarengi usaha.
Terkadang kita tidak sadar, ketika berdoa, kita terlalu memaksakan dan mengharapkan agar keinginan kita segera terpenuhi. Apakah pantas seorang hamba memaksa Tuhannya memberikan apa yang diinginkannya?
Allah sendiri telah menjamin dan memastikan akan mengabulkan doa hamba-hambanya. "Berdoalah kepadaku, senantiasa akan Aku kabulkan" (QS. Al-Mu'min: 60) Jadi, tidak dipaksa pun Allah dengan rahmatnya akan mengabulkan permohonan hambaNya. Hanya manusianya saja yang tidak sabaran supaya doanya segera dikabulkan. Padahal, ketika dikabulkan pun, seringkali lalai dan tidak bersyukur kepada siapa yang Memberi.
Dalam salat, terdapat rukun yang bernama sujud. Posisi sujud menunjukkan bahwa kita sebagai manusia, tidak sepantasnya merasa lebih tinggi dari yang lainnya. Di hadapan sang Maha Kuasa, semua manusia sama, tidak ada bedanya. Jabatan, kuasa, kehormatan, semua tidak ada artinya dan tidak ada apa-apanya. Dalam posisi itulah, manusia selayaknya berdoa, dan berserah diri kepada sang Maha Kuasa. Karena saat sujud lah, tubuh dan kepala kita menghadap ke bawah, dan merasa rendah di hadapanNya.
Pernahkah kita berpikir, mengapa kita diperintahkan wajib salat hanya lima kali dalam sehari? Kita sebagai umat Islam tentunya sudah sering mendengar cerita tentang isra' mi'raj Nabi Muhammad. Yang mana, waktu itu Nabi Muhammad merayu dan memohon kepada Allah agar tidak terlalu membebani umatnya dengan kewajiban salat 50 kali sehari menjadi hanya 5 kali.
Kasih sayang Nabi Muhammad kepada umatnya sangat besar. Nabi Muhammad tidak ingin membebani umatnya dengan salat 50 kali dalam sehari. Bahkan sampai akhir hidupnya pun, Nabi Muhammad masih memikirkan umatnya seraya berkata "ummati ummati ummati".
Tapi, apa yang telah kita berikan? Salat lima kali sehari saja, banyak yang bolong-bolong, bahkan tidak sedikit yang malas melaksanakannya. Apalagi 50 kali dalam sehari, berapa banyak yang akan ditinggalkan.
Di hari ulang tahun salat ini, mari perbaiki kuantitas dan kualitas salat serta ibadah kita. Tidak sekadar memperbanyak tetapi juga menata hati dan mendekatkan diri kepada Allah. Berserah diri kepada Allah atas segala yang ada."Selamat Ulang Tahun Salat". [Zain]
KOMENTAR