![]() |
Gambar: pixabay.com |
Aku adalah serangkai puisi
yang kautulis saat malam hari
ketika terbangunkan suara burung-burung
mengeluh tentang redup cahaya bulan
yang menyendawakan kesedihan
Aku adalah sebait puisi
yang kauteteskan dari tangan
berupa darah kerinduan
yang mengalir di sungai kering
haus akan jarak hujan
Aku adalah satu larik puisi
yang kaulantunkan di pantai
bersama gulungan ombak
serta senja gulana yang
sebentar lagi menyua pasir
Aku adalah satu kata puisi
yang kauukir pada dinding-dinding kerajaan
kembali dari sebuah perjalanan panjang
menanti pasukan berkuda dengan
membawa anggur manis dari hutan
Aku adalah satu huruf puisi
yang kaubisikkan pada bunga-bunga
dibungkus duri-duri harum yang melambai
sebelum matahari sempat menyapa
dan mengatakan rasa cintanya
Semarang, pada suatu petang
[A.M]
KOMENTAR