![]() |
Gambar: www.dotemirates.com |
Tubuh
itu terpaku.
menyaksikan
sebuah ironi yang dia tak pernah sangka!
Pagi
datang saatnya perut mulai berkeliaran
memangsa
apa saja, yang kelak
Bisa ia
pergunakan untuk menyambung peluh
Tangan
mungil itu begitu cekatan
merias
tubuh yang teronggok
di
perapian menunggu keajabain
Tak
pernah ia turuti hawa yang mendesah
Ia tau,
kata orang memang “aku masih belia”
Tapi
manisnya kepedihan tak mengerti kata tua dan belia
Yang
mampu tangan dan kakinya perbuat adalah berbuat
Setulus
senyum bayi yang mendapat air susu
Tak
mungkin mulut meracau,
Kepada
siapa???
[Umi N.F]
KOMENTAR