True Memoirs of an International Assasins bercerita tentang Samuel J. Larson (Kevin James), seorang karyawan yang ingin menjadi penulis dan menerbitkan sebuah buku best-seller. Sialnya, hampir semua naskah Sam ditolak penerbit. Film yang bergenre laga-komedi ini mengisahkan perjuangan dan lika-liku menjadi seorang penulis.
Suatu ketika, Sam ditelepon oleh sebuah penerbit antah-berantah yang ingin menerbitkan naskahnya. Mereka tertarik dengan naskah Sam tentang pembunuh bayaran yang dijuluki The Ghost dalam ceritanya. Senang akhirnya bisa debut, Sam langsung menyetujui kontrak tanpa banyak pertimbangan. Meski ceritanya hanya diterbitkan via digital.
Keanehan muncul begitu buku Sam diterbitkan. Ia tiba-tiba diculik oleh El-Toro (Andy Garcia), pemimpin gerilyawan pro-Demokrasi Venezuela, karena anggapan bahwa Sam adalah perwujudan asli dari The Ghost. Atas sebab itulah El-Toro memberinya misi membunuh Presiden Venezuela.
Berani Menghadapi Tantangan
Sam yang tidak memiliki keahlian bertarung dipasangkan dengan Rosa Bolivar (Zulay Henoa), mantan anggota DEA, dalam misi membunuh Presiden Venezuela dan Anton Masovic (Andrew Howard), ketua gembong narkoba Rusia, pada acara perayaan kepresidenan di istana Negara. Lucunya, Presiden dan Masovic tidak mati di tangan Sam. Presiden Venezuela mati bunuh diri, sedangkan Anton Masovic mati tertembak oleh Jendral Ruiz (Yul Vazquez).
Sukses dengan misinya, Sam pun dipulangkan oleh CIA yang ternyata sudah memantaunya sejak pertama diculik. Namun Sam menolak. Dia merasa ada yang aneh dengan keadaan Rosa. Sam pun kembali ke markas El-Toro dan melihat Rosa sedang disekap. Dari sinilah terjadi perkelahian antara Sam dan El-Toro.
Menulis Lewat Riset
Setelah semuanya lika-liku cerita di Venezuela selesai, Sam kembali ke Amerika dan menulis kisahnya dalam sebuah karya fiksi fenomenal.
Film yang disutradai oleh Jeff Waldlow ini lebih menonjolkan sisi komedi ketimbang sisi laganya. Salah satu adegan lucunya adalah ketika Sam menghayal berkelahi melawan Asisten El-Toro, namun dia mati tertembak.
Film ini menggambarkan bagaimana proses untuk menjadi seorang penulis best-seller tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak penulis, utamanya pemula, ketika hendak menulis sebuah buku tidak mau bersusah payah untuk melakukan riset. Mereka lebih suka menggunakan imajinasinya yang tidak seluas riset ataupun pengalaman dalam lapangan. Seperti apa yang dilakukan Sam The Ghost pada cerita. Intinya, karya yang baik adalah karya yang tidak hanya berisi imajinasi, namun juga pengalaman. [Isqi]
KOMENTAR