![]() |
Ilustrasi: pontianakpost.co.id |
Semarang, IDEApers.com - Driver online yang sering mencari "orderan" di wilayah kampus, pasrah dengan Surat Keputusan Rektor yang menyatakan bahwa driver online tidak boleh masuk wilayah universitas untuk mencari penumpangan.
Salah satu driver online asal Ciamis, Dedi Wahyudi, mengatakan bahwa hal tersebut sudah menjadi kebijakan kampus, sehingga ia tidak bisa menolak atau protes dengan hal tersebut.
"Masalah dirugikan itu pasti, tapi kita juga sadar diri karena kita merupakan pendatang, jika kita diperbolehkan masuk ya alhamdulillah. Jikalau tidak, ya, kita pasrah aja mas," keluhnya kepada kru IDEApers.com, Jumat (18/15/18).
Selain itu, Dedi mengatakan larangan tersebut kadang membuat para penumpang yang mengorder pesanan kesal. "Selama ini tidak mengurangi penghasilan kita, selagi mahasiswa itu sendiri tidak mencancle pesanan. Tapi kadang juga malah ada mahasiswa yang justru memprotes kepada satpam, perihal ketidak bolehan driver online masuk kampus, padahal itu kan memudahkan mereka," imbuh driver online yang kini tinggal di Kaliwungu itu.
Ia berharap, peraturan larangan masuk kampus itu segera dicabut dan driver online bisa masuk ke kampus seperti biasanya. "Semakin maju dan enggak ada masalah kehilangan lagi sehingga tidak ada kesalahpahaman antara driver dan pihak yang lainnya," harapnya.
Driver online yang juga berstatus mahasiswa UIN Walisongo, Diyaul Fahmi, mengatakan peraturan tersebut bisa mengurangi pendapatan mereka.
"Menurut saya yang notabenenya mahasiswa sekaligus driver ojek online. Satu sisi dapat menjadi kerugian jika peraturannya tekstualis hanya untuk ojek online dan tidak memandang bahwa driver tersebut juga mahasiswa. Secara finansial jelas ada perbedaan pendapat," ujarnya.
Lebih lanjut, Fahmi menegaskan bahwa tidak ada penurunan drastis dengan adanya peraturan tersebut. "Penurunan drastis, sih, tidak. Hanya berkurang saja," kata Fahmi.
Namun, ia juga bersyukur karena sampai saat ini, dirinya masih bisa mengantarkan penumpang mahasiswa masuk kampus. "Dapat penumpang lalu masuk lingkungan kampus si sering banget. Sementara masih boleh," tukasnya. [Rep. Aa/ Red. Abdi]
KOMENTAR