Foto: ideapers |
Semarang, IDEApers.com - Komunitas fotografi UIN Walisongo, Copy Lens, memotret sisi buram pasar tradisional di berbagai wilayah Jawa Tengah. Foto-foto tersebut dipamerkan dalam ajang Photography Exibition di Taman Revolusi Kampus Dua UIN Walisongo, Rabu (25/04/18).
Berdasarkan pantauan kru Ideapers.com, dalam pameran tersebut menampilkan 40 foto aktivitas masyarakat di pasar tradisional. Beberapa di antaranya menampilkan potret dua orang ibu-ibu sedang mengangkat setandan pisang untuk dijual di Pasar Sumowono, Kabupaten Semarang, dan seorang pria tua sedang memanggul sekeranjang kelapa di Pasar Bitingan Kudus, serta masih banyak lagi.
Ketua panitia, Najih, mengatakan bahwa pengangkatan tema "Perekonomian Rakyat; Activities in Traditional Mart" dilatarbelakangi oleh keresahan anggota Copy Lens terhadap nasib pasar tradisional yang semakin terpinggirkan dengan kehadiran pasar modern. Najih menilai generasi sekarang lebih senang mengunjungi supermarket dibandingkan pasar tradisional.
"Karena zaman sekarang orang jarang mengunjungi pasar tradisional, mereka lebih suka ke supermarket," ujarnya saat diwawancarai kru IDEApers.com.
Sementara itu, salah satu anggota Copy Lens, Ambary, menuturkan perlu waktu selama dua bulan untuk mencari dan mengambil foto aktivitas masyarakat di pasar tradisional. Ambary melanjutkan tidak ada kriteria khusus mengenai foto pasar tradisional yang akan diambil.
"Terserah fotografernya sendiri. Mereka mau mengambil di wilayahnya sendiri, di pasar tradisional mana pun tidak ada batasan," ungkap Ambary.
Selain sebagai ajang pameran hasil foto di pasar tradisional, Photography Exibition ini juga menjadi rangkaian acara perekrutan anggota baru Copy Lens yang berlangsung Rabu-Kamis (25-26/04/18). Rangkaian selanjutnya akan digelar Sarasehan Fotografi di Auditorium Kampus Satu UIN Walisongo, Kamis (26/04/18) besok. [Rep. Ifa, Umi/Red. Athok]
KOMENTAR