Semarang, IDEApers.com - Pada Awal Februari 2019 ini, UIN Walisongo berencana akan membangun delapan gedung baru di daerah kampus tiga, diantaranya, Planetarium, Gedung Rektorat, Perpustakaan terpadu, dan selebihnya adalah gedung perkuliahan.
Kepala AUPK, Priyono, menjelaskan bahwa sampai saat ini, rencana pembangunan tersebut sedang dalam evaluasi pihak Islamic Development Bank (IDB) untuk memberikan persetujuan pembangunan.
"Kita tinggal nunggu No Objecting Letter (NOL), ini tahap pelelangan, kalau belum dapat NOL dari IDB ya tidak turun, Bulan Februari dan awal Maret kita akan mulai pembangunan," jelas Priyono kepada Kru IDEApers.com, Kamis (16/11/17).
Ia menambahkan, anggaran dana pembuatan delapan gedung itu diberikan oleh IDB sebagai Pinjaman atau Hibah Luar Negeri (PHLN) untuk beberapa universitas Islam di Indonesia.
"Proyek ini sudah direncanakan sejak tahun 2014 berbarengan dengan transformasi IAIN ke UIN. Selain itu, tiga universitas Islam di Indonesia yang mendapatkan proyek yang sama dengan UIN Walisongo, ada Mataram, Medan, sama Palembang," imbuhnhya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dana IDB hanya digunakan untuk pembuatan gedung saja, sedangkan isi dalam gedung tidak termasuk dalam anggaran IDB.
"Untuk meja, kursi, Liquid Crystal Display (LCD), dan sebagainya itu dari pemerintah. Bukan dari IDB," katanya.
Ketua Lelang dalam proyek ini, Adnan, mengatakan bahwa ia optimis pembangunan gedung tersebut akan selesai dalam empat belas bulan.
"Kita sudah analisa dengan tepat melalui tim perencana, namun tidak menutup kemungkinan banyak gangguan kondisi alam seperti hujan," jelas Adnan.
Selain itu, untuk mengantisipasi molornya pembangunan delapan gedung baru itu, Adnan mengaku, dirinya akan mengawasi secara intens pembangunan setiap gedung di kampus tiga UIN Walisongo.
Sementara Priono ketika ditanya fakultas mana yang akan mendapat jatah gedung baru, ia belum bisa memastikan. [Rep. Abdi/Red. Q ]
KOMENTAR