![]() |
Mahasiswa FUHum UIN Walisongo sedang melakukan tes baca dan tulis Quran |
Semarang, IDEApers.com - Fakultas Ushuluddin dan Humamiora (FUHum) UIN Walisongo mengadakan tes dadakan baca dan tulis al Quran (BTQ), Minggu, (14/10/17) di Laboratorium FUHum UIN Walisongo. Pemberitahuannya yang terkesan dadakan dan tidak tepat waktu membuat para mahasiswa FUHum merasa resah.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh salah satu mahasiswa semester tiga, Vicky Widya, ia mengatakan pemberitahuan yang disebar di laman resmi FUHum terkesan mendadak, sehingga persiapan mahasiswa untuk mengikuti tes tidak maksimal.
"Meresahkan sih, ya karena dadakan, pemberitahuannya juga baru minggu-minggu ini," jelas Vicky kepada calon kru magang IDEApers.com
Hal yang sama juga dikatakan oleh mahasiswa semester tiga Jurusan Ilmu al Quran dan Tafsir (IAT), Wahyuningrat, Ia menjelaskan bahwa pengumuman yang diberitahukan oleh fakultas terlalu mendadak. Terlebih dirinya sudah membuat janji dengan teman sekampung pada hari yang sama.
"Risih banget, kan, kalau gini, planing kita kan banyak pas akhir pekan," keluhnya.
Mahasiswa asal Kendal, Wahyu Rahma Maulinda mengatakan bahwa seharusnya fakultas melaksanakan tes BTQ di awal semester sehingga fakultas tidak perlu mengadakan tes BTQ pada semester tiga.
“Akan lebih baik jika tes BTQ diletakkan saat-saat semester awal,” jelasnya.
Tanggapan Ketua Laboratorium FUHum
Menanggapi hal ini, ketua Laboratorium FUHum, Sri Rezeqi mengatakan bahwa tes tersebut perlu dilaksanakan. Walaupun ia menyadari bahwa banyak mahasiswa yang sibuk dengan kegiatan mereka di luar untuk organisasi dan sebagainya.
"Pasalnya, tes tersebut termasuk syarat konprehensip," jelasnya.
Sri menambahkan, dulu tes BTQ dilakukan ketika mahasiswa melakukan konprehensip dan banyak yang belum mampu, sehingga tahun ini diadakan praktikum BTQ.
"Selama 1 bulan, kegiatan ini tidak hanya diisi dengan tes BTQ saja, tapi juga ada praktikum makul," tegasnya. [Rep. Fine/Red. Abdi]
KOMENTAR