Semarang, IDEApers.com - Setelah dua hari mengikuti babak penyisihan, tiga mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) yang mewakili UIN Walisongo berhasil meraih juara 1 dengan mendapatkan Tiga medali emas dalam lomba Syarhil Quran di Ajang Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni, dan Riset (Pioner) ke-8 PTKIN se-Indonesia di UIN Arranirry Aceh, Sabtu (29/04/17).
Noura Khasna Syarifah, salah satu pemenang dalam lomba tersebut mengatakan tidak menyangka akan menjadi juara satu, awalnya ia mengira hanya akan menjadi juara tiga saja. "Enggak nyangka sih, saya kira malah juara tiga. Tapi Alhamdulillah (bisa menjadi juara satu)," tegasnya ketika diwawancarai via WhatsApp.
Sementara itu, Uyun, mahasiswi pemenang lain mengatakan persiapan yang dilakukan sangat menyita waktu dan tenaga karena awalnya memang tidak pernah tampil bersama. Biasanya mereka tampil sendiri sesuai keahlian yang mereka kuasai. Sehingga untuk menjadi kompak satu sama lain memerlukan waktu yang lama.
"Kita ikut musabaqoh syahril quran berkelompok, saya (puitisasi), Noura (tilawah), Asna (Syahril Quran). Persiapannya juga subhanallah banget, kita kan awalnya berkiprah sendiri-sendiri. Jadi untuk latihan awal kita fokuskan untuk kekompokan tim," tuturnya.
Lebih lanjuut, Mahasiswa perwakilan UIN Walisongo selain Noura dan Uyun, yakni Asna, merasakan hal yang sama, kekompakan tim menjadi kendala yang besar baginya, bahkan ia rela tidak tidur untuk mempersiapkan materi yang akan disampaikannya. "Masalah kekompakan sih, jadi harus latihan terus. Saya enggak tidur buat nyiapin materi dan kadang diskusi sama temen-temen juga," tuturnya.
Latihan Maksimal
Untuk membuat tim kompak, mereka harus rutin berlatih tiga kali dalam seminggu di tengah padatnya jadwal kuliah seperti yang dikatakan Uyun pada kru ketika diwawawncarai via WhatsApp, "Kami latihan terus, biar dapat chamestery, dan saya juga harus izin terus kalau kuliah," papar mahasiswi FUHum itu.
Ia juga menambahkan di samping kekompakan tim, ia juga harus bekerja keras untuk memahami materi, karena bukan hanya Asna saja yang menyampaikan materi, "kadang kita juga dapat bagian menyampaikan arti hadis atau ayat al Quran," tambahnya.
Noura, mahasiswi yang pernah menjabat sebagai koordinator tilawah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) JHQ mengatakan, mereka kesulitan dalam penguasaan tiga tema yang diberikan apalagi untuk tema yang terakhir yang menurutnya sangat sulit, mereka benar-benar tidak menguasai dan harus begadang sampai dini hari untuk mempersiapkan itu.
"sebelumnya setiap tim mendapat jatah tiga tema, satu tema sudah (kami) kuasai, sedangkan yang lainnya belum, apalagi yang terakhir. Itu jadi beban banget, untuk mengejar itu kita harus begadang sampai dini hari," Katanya. [Rep. Ting/Red. Alan]
KOMENTAR