![]() |
Sarwono (berbaju merah) sedang menjajakan koran di sekitar bundaran Kalibanteng |
Semarang, IDEAPERS.com - “Pak korannya, seribu saja,” kata Sarwono, salah satu penjual koran ketika menawarkan koran kepada pengendara di lampu merah Bundaran Kalibanteng, Semarang.
Senin (27/02/17), teriknya matahari yang menembus baju Sarwono, tak membuat pria paruh baya itu patah semangat. Ia terus menjajakan korannya kepada para pengendara dan berharap agar lampu lalu lintas segera menyala merah.
Wajah sumringah terlihat jelas saat Sarwono mendapati pengendara yang mau membeli korannya. Setiap hari, pria yang tinggal di Jatisari, Semarang itu harus berangkat pukul 06:00 WIB guna mengambil koran dari agen. Kemudian ia menjualnya demi mendapatkan upah 40.000 rupiah per harinya.
“Dari 100 lembar koran yang saya jual, setiap hari saya dapat penghasilan bersih 40.000 rupiah. Sisanya saya gunakan untuk modal membeli koran keesokan harinya,” kata Sarwono, pria berambut pirang itu.
Sebelumnya, Sarwono hanya menjual koran di rumah bersama sang istri. Karena pendapatan yang tak banyak, hal itu memaksanya untuk memutar otak agar bisa menambah penghasilan. Ia pun memilih berjualan koran di jalanan.
“Saya lebih senang jualan di jalanan, soalnya di sini banyak kenalan dan pembeli. Terkadang juga ada pembeli yang kasian dan enggak mau mengambil uang kembaliannya,” kata pria itu ketika istirahat menunggu lampu kembali berwarna merah.
Saat ini Sarwono harus bekerja keras agar bisa menembah penghasilannya untuk membiayai anaknya yang tengah duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ia pun harus memenuhi kebutuhan rumah tangganya yang semakin bertambah. (Rep. Puji/Red. Rozikan)
KOMENTAR