![]() |
Mahasiswa UIN Walisongo sedang menunngu giliran perwalian |
Salah satu dosen wali FUHum, Syaifuddin Zuhri, mengungkapkan membaca ayat al-Quran menjadi syarat wajib agar bisa melakukan perwalian dengannya.
"Iya kalau untuk mahasiswa semester baru, mereka baca ayat-ayat al-Quran terlebih dahulu. Tapi untuk mahasiswa lama enggak perlu," ujar Syaifuddin saat ditemui di ruang dosen Rabu (22/02/17).
Sementara itu dosen wali lainnya, Mokh. Sya'roni, mengugkapkan membaca al-Quran sebelum perwalian dilakukan untuk melihat kemampuan mahasiswa.
"Ya, itu untuk branding saja. Melihat sejauh mana mahasiswa bisa membaca al Quran. Masak mahasiswa UIN tidak bisa baca al-Quran," ungkapnya.
Pemberlakuan syarat membaca al-Quran, lanjut Sya'roni, telah dilakukan sejak tiga semester terakhir, dengan menggolongakan mahasiswa sesuai tahun masuk. Ia pun berharap melalui cara tersebut bisa tahu siapa mahasiswa yang belum bisa membaca.
"Kita berharap dengan begitu bisa melihat mana yang sudah bisa baca al-Quran dan mana yang belum. Setelah itu nanti kita lakukan pemetaan dan follow up," katanya.
Sementara itu mahasiswa FUHum, Luki, membenarkan jika sebelum melakukan perwalian, ia diminta dosennya agar membaca ayat al-Quran sebagai syarat disetujuinya mata kuliah yang telah diambil.
"Saya enggak tahu apa alasannya, tapi kemarin pas perwalian saya disuruh baca ayat al-Quran. Saya juga diminta bawa buku panduan kuliah, katanya sambil mengecek hasil kuliah saya," kata Luki, mahasiswa jurusan Tasawuf dan Psikoterapi itu.
Luki mengaku jika syarat tersebut merupakan hal yang baik, namun menurutnya mahasiswa harus diberitahu terlebih dahulu agar tak terkesan dadakan.
"Kalau bisa sebelum perwalian diumumkan dulu, biar enggak kaget. Kalau sudah dikasih tahu dulu, nanti juga lebih enak," katanya. (Rep. Rozikan/Red. Nashokha)
KOMENTAR