Entah bagaimana mulanya,
Hingga matahari inginkan terbitnya, gelap melekat enggan lepas
Embun yang dinanti-nanti tak mampu tinggalkan bekas
Bibirku beku, pikirku gamang, mataku mata ketakutan
Usah surya berlalu, jantungku berdetak kian cepat
Dipaksa berdansa pada logika jahat dan penat
Suara-suara bocah yang kurindukan, hilang.
Senyum riang gadis berganti sangkala, membawa bahtera
Mimpi burukkah aku! aku sadar, tak sedetik pun mata terpejam
Ide-ide yang megah seakan menjelma angin usang
Doa-doa digemakan, namun problema tak kunjung henti
Apa yang terjadi?
Aku pergi mencari jawab, berkelana mengharap cahaya
Di setiap ujung langkahku ternyata sama
Aku kelimpungan, rasa-rasanya ingin buta saja
Pelan-pelan aku bertekat melangkah pulang
Dibalik senja yang akan berganti jingga, aku tesenyum
Cita dunia telah banyak berubah menjadi nestapa
Hilanglah sudah rasa, aku hidup dicengkraman raga
Aku pun menerima
-the 7-
Semarang, 4 September 2016
KOMENTAR