Setelah Ratchet and Clank
dan The Angry Birds, film yang diadaptasi dari game kembali rilis
tahun ini. Warcraft mengadaptasi game World of Warcraft
yang diprosuksi oleh Blizzard Entertainment.
Film berdurasi 123 menit ini
menyajikan alur yang cenderung datar. Konflik bermula ketika tempat tinggal bangsa
Orc berada pada ambang kehancuran. Demi menyelamatkan bangsanya, Gul’Dan (Daniel
Whu), Orc yang memiliki kekuatan sihir, membuat sebuah portal menuju ke dunia
lain.
Portal tersebut mengarah ke
sebuah negeri bernama Azeroth, yang dihuni oleh beragam bangsa, seperti
manusia, elf, dan dwarf yang hidup dengan harmonis. Bangsa Orc berusaha merebut
negeri yang damai itu, dan menjadikannya sebagai tempat tinggal baru.
Merasa negerinya terancam, Raja Llene
Wrynn (Dominic Cooper) dibantu oleh Medivh (Ben Foster) sang Guardian berusaha
untuk menghalau serbuan pasukan Orc. Peperangan antara dua bangsa yang
memperebutkan satu wilayah pun tak dapat dihindarkan.
Kecintaan Terhadap Tradisi
Dalam beberapa bagian dari film
yang disutradarai oleh Duncans Jons ini menampilkan kesetiaan yang begitu kuat
terhadap tradisi nenek moyang. Salah satunya adalah semangat kesukuan yang
dipegang teguh oleh Durotan (Toby Kebbel), salah satu Orc yang juga merupakan
kepala suku Forstwolf.
Sebab semangat untuk menjaga
tradisi itulah Durotan berkhianat kepada Gul’Dan. Durotan menganggap bahwa
Gul’Dan telah mencemari tradisi bangsa Orc. Penghianatan ini sempat diikuti
oleh bangsa Orc yang lain, namun Gul’Dan terlebih dahulu membinasakan mereka
hingga tak ada lagi yang berani berkhianat.
Di bagian lain, bangsa Orc
memiliki tradisi menyelesaikan masalah dengan cara berduel. Adegan ini terjadi
menjelang akhir cerita ketika Anduin Lothar (Travis Fimmel) dari bangsa manusia
bertarung melawan Blackhand (Clancy Brown) dari bangsa Orc.
Lothar berhasil mengalahkan Goldhand.
Tak terima dengan kekalahan di pihaknya, Gul’Dan memerintahkan bangsa Orc untuk
menyerang Lothar. Namun tak satu pun bangsa Orc yang mematuhi perintah Gul’Dan
kali ini. Bangsa Orc memegang teguh tradisi mereka dalam duel tersebut, pihak
yang menang akan mendapatkan penghargaan yang tinggi dari bangsa Orc.
Akhir yang Belum Selesai
Akhir dari film ini seakan belum
selesai. Film berakhir dengan ditemukannya Go’El oleh seorang manusia. Go’El
merupakan putra Durotan yang dihanyutkan ke sungai oleh ibunya, sebelum ia
dibunuh oleh bangsa Orc yang mengejarnya. Ending yang seakan dibuat
menggantung tersebut dapat dimaklumi, mengingat film ini merupakan sequel
pertama dari trilogi film Warcraft.
Lebih dari itu, film yang rilis
pada bulan Juni 2016 ini menawarkan efek tiga dimensi yang tak kalah dengan
film lainnya. Setting tempat dalam film ini menyerupai film The Lord of The
Ring. Efek tiga dimensi dalam film ini digarap oleh Industrial Light and Magic,
pihak studio produksi film ini mengklaim bahwa efek visual dari film ini
merupakan perpaduan antara Avatar dan Game of Throne. (Lee)
KOMENTAR