 |
| Siti Fatichatul Ulfa (PU IDEA 2016) |
Tepat 137 tahun. Sosok Raden Ajeng Kartini, pahlawan Emansipasi yang namanya selalu diharumkan oleh seluruh bangsa Indonesia, khususnya perempuan Indonesia sebagai sumber inspirasi kemajuan kaum perempuan dari kebodohan menuju kepandaian. seperti halnya dalam bukunya yang masyhur "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Kartini adalah awal, dan awal tentu memiliki keberlanjutan masa. Bagaimana berlanjutnya perjuangan sang starter (pengawal) setelah beliau (Kartini) wafat? Bagaimana anak cucunya (Perempuan Indonesia) kini dan masa depan menjaga dan melanjutkan perjuangannya? Pertanyaan-pertanyaan yang akan terus ada di setiap tahun, setiap 21 April.
Namun, memaknai hari Kartini tentu tidak hanya berupa refleksi belaka. Kartini-kartini sekarang harus terus menerus memaknai kartini sebagai inspirasi progressif di setiap aktifitasnya dan di setiap tantangan zamannya.
Kartini-kartini kini yang tengah hidup di tengah arus serba modern, selalu membawa pertimbangan dan pengharapan yang mana sebagian dari kita sering tidak menyadari masih bermindset patriakat, yang sering menganggap remeh perempuan di hari-hari kita. Padahal pula sesungguhnya perempuan kini bahkan banyak yang sudah mengganti aktifitas yang identik dengan aktifitasnya laki-laki.
Bahkan perempuan kini sudah banyak yang memimpin laki-laki. bukan karena alasan laki-laki tidak mampu atau perempuan tersebut merebut hak dari laki-laki, Akan tetapi, memang kartini-kartini kini memang sudah tidak ada bedanya dengan laki-laki dalam hal perjuangan hidup.
Siti Fatihatul Ulfa, gadis cantik kelahiran Salatiga, 5 Juli 1995 ini menjadi salah satu perempuan gigih yang telah membuat bangga Kartini di tidur panjangnya. Ulfa menjadi Pemimpin Umum atau orang nomer satu di lembaganya, yakni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Idea Semarang tahun 2016.
Bukan hal mudah tentunya memimpin puluhan Kru yang sedang berproses menjadi jurnalis. Hambatan, rintangan dan tantangan datang kapanpun dalam memimpin. Namun hambatan dan tantangan tersebut tidak membuatnya mudah menyerah begitu saja, meski ia menyadari bahwa perempuan. Ulfa selalu sabar dan selalu mencari jalan keluar disetiap rintangan yang dihadapinya selama memimpin.
Belum lagi, kesibukannya sebagai mahasiswa yang syarat akan tugas yang menumpuk dan kesibukannya yang harus kesana-kemari mengurusi lembaganya, Ulfa tentu harus cerdas dalam mengatur waktu. Jika tidak bisa mengatur waktu, resikonya tentu tak bisa ditanyakan lagi. Berat beban ini baginya bukan sebuah alasan untuk berkata "Tidak bisa".
Ia selalu yakin akan hasil dari proses. "berapa banyak kamu menanam, berapa banyak pula hasil yang akan kamu panen" adagium yang inspiratif dan menunjukkan bahwa kartini kini sudah cerdas, masa gelap kaum perempuan haruslah selesai, dan berubah menjadi masa terang benderang. Masa perempuan diremehkan haruslah selesai, hargai perempuan sebagai manusia yang juga punya hak berproses. Bukan yang selalu dianggap sebagai seorang dewi yang tolol.
Positif thinking dan selalu berusaha membuat bangga R.A Kartini, agar tidak selesai begitu saja perjuangan berat yang sudah dimenangkan oleh sang pahlawan emansipasi, menjadi keyakinan mahasiswi semester enam ini. Ia di hari kartini tahun ini memaknai semangat perempuan dengan kata-kata "jangan gampang menyerah, gelap atau terang hari esok ada di tanganmu".
Siti Fatichatul Ulfa adalah wajah Kartini kini, Kartini Pers IDEA dan orang-orang didekatnya. Tentu banyak kartini-kartini lain di luar sana yang juga berjuang sesuai bidangnya. Teruslah mencoba membuat bangga Kartini, jangan membuatnya berduka agar beliau nyenyak di tidur panjangnya. Selamat hari Kartini. [k]
KOMENTAR