![]() |
Keluarga IDEA saat diskusi bersama |
Semarang-ideapers.com- Hajat tahunan Lembaga Pers
Mahasiswa (LPM) IDEA yakni “Muktamar IDEA ke-XXIII” yang akan
diselenggarakan Sabtu-Minggu,
16-17 Januari 2016 di Medini Kendal menuai harap-harap cemas bagi kru LPM IDEA. Yang sangat ingin diketahui saat
muktamar ini adalah tentang siapa nama-nama kandidat yang akan memimpin lembaga
pers ini ke
depan. Menurut format tahunan, tahun ini LPM IDEA akan diurus oleh kru angkatan 2013, yakni, Ali Nashoha, Qorina, Ulfa dkk.
Zaimuddin Ahya, Pempinan Redaksi (Pemred) LPM IDEA tahun
2015 mengatakan bahwa muktamar akan berjalan seperti biasa. “Semua orang berhak
menjadi pemimpin, nanti akan dibicarakan dan diputuskan bersama secara
musyawarah mufakat. Untuk syarat menjadi pimpinan saya rasa ukurannya bisa
dilihat dari banyaknya mengikuti kegiatan, pintar sangat penting akan tetapi
juga kedekatan emosional pun sangat diperlukan,” ujarnya
saat ditemui di kantor LPM IDEA, Jum’at (15/01).
“Saya rasa dari
angkatan kami sudah berusaha mengkaderkan yang terbaik dengan mengadakan
berbagai diskusi, pelatihan-pelatihan jurnalistik dan sampai mendekati
mukhtamar kali ini pun kami masih mengagendakan banyak kegiatan untuk membekali
kru LPM selanjutnya untuk membawa IDEA lebih baik,” tambah Zaim.
Saifuddin, Pimpinan Umum (PU) saat di temui di kantor IDEA dan ditanyai
perihal mukhtamar mengungkapkan bahwa untuk kepengurusan selanjutnya, ia
berharap IDEA lebih mementingkan kekeluargaan, bahu membahu untuk IDEA yang
lebih baik, karena PR dari zaman ke
zaman berbeda. “Kru sekarang diharapkan mempersiapkan mental dan produknya di
era digital,” tuturnya.
Untuk nama-nama kandidat yang akan memimpin IDEA selanjutnya, Saifuddin
memiliki penilaian tersendiri. “Calon harus memiliki jiwa kekeluargaan, yang
terpenting adalah tidak sedang menjabat ketua di lembaga lain, pasti taulah
nama-nama itu,”
imbuhnya.
Ulil Absor, ketua panitia muktamar XXIII mengatakan bahwa persiapan
mukhtamar sudah 80% dan ada sebagian kendala. “Secara teknis sudah 80% siap
namun masih banyak kendala dari kepanitaan ini, salah satunya adalah kurangnya
koordinasi sehingga membuat persiapan sedikit terhambat,” jelasnya. (Kiki/Gigih)
KOMENTAR