![]() |
Salah satu calon terlihat sedang menyampaikan visi dan misi. (Foto: Ulil) |
Semarang-ideapers.com-Komisi
Pemilihan Mahasiswa (KPM) UIN Walisongo (18/12) mengadakan Debat Kandidat Calon
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) dengan tema “Peran Lembaga Eksekutif mengawal
Unity of Science sebagai Visi UIN Walisongo” di audit 2 kampus 3 UIN
Walisongo Semarang.
Peserta debat
terdiri dari calon ketua dan wakil calon ketua dari tiga partai yaitu, adalah
Aulia dan Ahmad Anwar dari Partai Kedaulatan Mahasiswa (PKM), Rizky dan Huda
dari koalisi antara Partai Mahasiswa Demokrat (PMD) dan Partai Pembaharuan
Mahasiswa (PPM), serta Nasta’in dan Fauzan dari Partai Independen Mahasiswa
(PIM).
Sayangnya,
acara yang terjadwal dimulai pukul 13.00 WIB, ternyata baru dimulai pukul 14.00
WIB.
“Keterlambatan
acara yang seharusnya dimulai pada pukul 13.00 kami undur menjadi pukul 14.00
siang, hal ini karena dari para calon datangnya telat,” ungkap Ahmad Qasim yang
menjadi ketua KPM.
Qasim juga
mengatakan, acara tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal para calon.
“Dengan debat kandidat dan penyampaian visi-misi, mahasiswa akan tau nantinya
pilih yang mana.” tegasnya.
“Selain itu,
sebagai pemilih yang baik, harapannya nanti turut mengawasi kinerja DEMA
terpilih,” imbuh Qasim.
Namun menurut
salah satu panelis, Abdurrahman menilai, persiapan yang dilakukan KPM terkesan
mendadak dan hasilnya ada beberapan peralatan kurang maksimal, seperti pengeras
suara yang hanya ada empat. Padahal seharusnya lima.
Menanggapi hal
itu, Qasim menyampaikan bahwa kinerja KPM sangat terbatas waktunya. Yaitu
tanggal 3 sampai 22 Desember. Selain itu, fasilitas kampus juga kurang memadai.
Acara tersebut
juga dihadiri oleh wakil rektor bidang kemahasiswaan, Suparman Syukur. Dalam
sambutannya, ia menyampaikan, kegiatan mahasiswa merupakan bagian terpenting
dalam kampus, dan ia selalu mendukung apapun itu, selagi masih menjadi bagian
dari kegiatan mahasiswa.
Penulis:
Ulil/ Kru Magang
KOMENTAR