Cirebon-ideaers.com-Sabtu
(22/11), pondok pesantren Kyai Haji Aqil Siraj (KHAS) Kempek, menyelenggarakan
peringatan haul KH. Aqil Siraj, KH. Nashir Abu Bakar, dan Hj. Afifah Harun yang ke-25. Acara yang bertempat di halaman
madrasah Tsanawiyah KHAS ini
dihadiri oleh pengasuh,
alumni, dan warga sekitar. Tampak pula KH. Sa’id Aqil Siraj (Ketua Umum PBNU),
Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), Imam Nahrawi (Mentri Pemuda dan Olah
Raga), dan Ki Entus Siswono (Bupati Tegal).
Setiba di lokasi pukul 20.00, rombongan tamu undangan
disambut lantunan musik oleh Al-Anwar Marching Band (AMB) dari pondok pesantren
Al-Anwar Sarang, Rembang. Dilanjutkan dengan penayangan foto masyayikh Kempek
dan pidato KH. Ja’far Siraj Aqil.
KH. Musthafa Aqil memberikan sambutan bahwa haul tahun
ini terasa beda dari sebelumnya. Kalau tahun sebelumnya KH. Ja’far masih hidup,
segala urusan ditangani beliau semua. Beliau meninggalkan tugas yang berat,
yang tidak mampu dilakukan keluarga yang ditinggalkan. “Saya berharap pondok
pesantren Kempek selalu diparingi berkah,” ungkap kyai yang akrab disapa
kang Mu.
Menurut Ahmad Heryawan, sekarang banyak bermunculan
aliran-aliran sesat. Ia megajak semua elemen masayarakat, terutama kalanga
pesantren, bersama-sama menegakkan Ahlus Sunah Waljama’ah.
“Pada dasarnya pesantren merupakan tonggak perjuangan,
maka pemerintah Jawa Barat memberikan perhatian terhadap pesantren dengan
memberi dana bantuan. Kami lakukan agar pesantren sebagai penggerak penyelamat
alam semesta,” terang Ahmad Heryawan.
KH. Sa’id Aqil menambahkan bahwa peran pesantren adalah membentuk budaya, peradaban
dan akhlaqul karimah. Di samping itu juga, pesantren harus mampu meredam
segala konfik yang terjadi di masyarakat. Kaum Nahdliyin harus bisa menyinegirkan
segala perbedaan yang ada. Sebagaimana yang pernah dilakukan Mbah Hasyim
Asy’ari yang telah mampu mempersatukan antara ukhuwah islamiyah (beragama Islam) dan ukhuwah
wathoniyah (bernegara). “Beliau
berpesan kepada putranya, Wahid Hasyim, agar tidak mempertentangkan antara
agama dan nasionalitas,” ungkap Kang Said mengakhiri ceramahnya. (Iin-IDEA)
KOMENTAR