Siti Fauziyah (berkerudung) ketika memberi penjelasan tentang beasiswa DIPA |
Audiensi bersama mahasiswa Fakultas Ushuluddin Program Khusus (FUPK) angkatan IX atau 2013 yang ditemani beberapa pengurus asrama ini diselenggarakan sebagai respon dari munculnya regulasi baru dari pihak Kementerian Agama mengenai persyaratan beasiswa DIPA. “Mahasiswa yang menerima beasiswa diharuskan sudah mempunyai IPK, sedangkan mahasiswa 2013 tentu belum punya. Kalau dipaksakan, maka akan menjadi temuan dan akan dikasuskan,” terang Faizah, yang juga mengurusi beasiswa di IAIN.
Adapun Fauzin mengemukakan, bahwa jika beasiswa DIPA tidak turun, sebenarnya mahasiswa masih bisa mencari jalan lain. “Di IAIN masih ada beasiswa-beasiswa yang lain, seperti Supersemar, Djarum, BI, dan yang lainya,” jelas pria lulusan Fakultas Dakwah itu. Apa yang dikatakan Fauzin itu juga diiyakan oleh Darori.
Hasyim menambahkan, bahwa ada resiko tentang beasiswa selain DIPA. “Tentu ada konsekuensi bagi mahasiswa yang akan mengajukan beasiswa yang lain, yaitu harus bersedia melepaskan DIPA. Dalam artian, harus memilih salah satu beasiswa, tidak boleh mengajukan lebih dari satu. Tapi, menurut pengalaman, mahasiswa FUPK enggan mengajukan beasiswa yang lain, karena tidak ada jaminan dapat,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Estanu Wijaya, mahasiswa FUPK angkatan 2013, hanya ingin hanya solusi konkrit dari Dekanat. "Kami sangat kecewa, karena beasiswa adalah salah satu semangat kami di Ushuluddin, khususnya FUPK, karena itu sudah menjadi janji dekanat saat sosialisasi dulu,” keluh Estanu.
Hal senada juga diungkapkan Ainul Yaqin, teman sekelas Estanu, “Kami hanya ingin solusi untuk menggantikan beasiswa yang tidak jadi cair semester ini.” Ungkapnya.
Nasihun sebenarnya juga kaget ketika mengetahui tentang regulasi baru itu. “Tentu hal ini juga menjadi sentakan bagi kami. Ke depannya, kami akan mendesak rektorat untuk segera mengurusi masalah beasiswa ini agar bisa cair semester depan. Mungkin di bulan-bulan awal tahun 2014,” terangnya. Ia menambahi, pada awal tahun 2014, mahasiswa angkatan 2013 sudah memasuki semester kedua dan sudah punya IPK. Jadi beasiswa bisa diusahakan. Hal ini juga diamini oleh Faizah dan Hasim.
“Yang jelas, beasiswa DIPA tahun 2014 pasti cair, karena sudah dianggarkan. Yang belum pasti adalah di bulan awal atau akhir. Namun, kami akan berusaha semaksimal mungkin. Semoga saja bisa di bulan Februari atau Maret,” terang Faizah.
Meskipun demikian, bagi sebagian mahasiswa hal ini masih janggal. Seperti yang diungkapkan oleh Ahmad Muzaqqi, Ketua Asrama FUPK, “Kalau memang yang terjadi demikian, saya kira masih ngambang. Dalam artian, ini masih usaha, belum ada kepastian. Apa ada rencana lain, seumpama beasiswa tidak dapat cair di semester depan?”
Menanggapi hal tersebut, Hasyim menjawab, “Kita hanya bisa menunggu. Ya, ditunggu saja sampai cair.” [Jeez/IDEA]
KOMENTAR