NGALIYAN - Permintaan audensi
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) lanjutan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) terkait
anggaran dana ORSENIK 2013 Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang tidak
mendapat respon positif. Permintaan itu dilakukan oleh Firman sebagai mahasiswa
Fakultas Ushuluddin yang ikut membantu melatih atlit PASKIBRA melaui postingan
di Group Facebook Peduli FU tertanggal 19 Oktober.
Akhirnya,
LPJ yang akan dilaksanakan pada hari Senin (21/10) itu
gagal dilaksanakan. Firman mengaku, sebenarnya memang belum ada kesepakatan
terkait LPJ tersebut. Permintaan itu ia lakukan karena BEM sudah melewati batas
waktu yang disepakati pada forum audensi sebelumnya.
Firman
mengatakan, sebelumnya, dirinya juga telah mengkonfirmasi Syaifudin
Hamzah dan Muhafidz selaku Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) untuk mengabarkannya
kepada BEM. Namun, sampai waktu yang ditentukan senat belum mendapat
respon dari BEM.
“Saya sudah
menghubungi Nila (Ketua BEM_red) via sms, namun tak ada
konfirmasi,”ujarnya menirukan Hamzah, Senin, (21/10).
Informasi yang
dihimpun IDEA, LPJ lanjutan berdasarkan kesepakatan dalam forum audensi tuntut
transparansi dana anggaran orsenik Senin (07/09) yang lalu yang dianggap kurang
memuaskan. Dalam forum itu disepakati, bahwa LPJ lanjutan sekaligus pencairan
kekurangan dana bagi seluruh cabang lomba selambat-lambatnya harus dilakukan tanggal
10 oktober 2013.
Pengurus
BEM bagian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PPSDM) Umi Daris Salamah ketika
di hubungi via sms, rabu (23/10), mengiyakan bahwa dirinya telah diminta
firman untuk mengabarkan akan diadakannya LPJ lanjutan. Namun ia tidak
menyanggupinya dan tidak menyampaikannya kepada Penanggung Jawab (PJ) lomba
ORSENIK yang lain. Daris mengatakan, dirinya tidak punya kewenangan untuk itu.
“Saya tidak
punya wewenang untuk tiba-tiba mengumpulkan semua kawan-kawan lembaga sak
penake dewe”katanya
Berdasarkan
ketentuan yang berlaku, kewenangan LPJ berada di tangan Senat Mahasiswa
Fakultas (SMF). Hal senada juga diungkapkan Daris.
LPJ Tertutup
Menanggapi
hal ini Ketua SMF Muhafidz mengatakan, pada hari itu dari pihak senat memang
tidak mengadakan LPJ.
“Dari
kami senat memang tidak mengadakan. Itu yang mengajak mas firman. Saya
ada acara kayak gitu pun, dari kami senat tidak tahu. mas Firman
tidak lapor pada kami,” katanya ketika di temui di PKM Fakultas Ushuluddin, kamis
malam (23/10).
Muhafidz menjelaskan, sebelum tanggal 10 oktober pihak senat sudah sepakat akan
mengadakan LPJ secara tertutup. Secara teknis, seluruh PJ akan dimintai nota
dari dana yang sudah dibelajakan yang selanjutnya akan diolah oleh bagian
auditing keuangan senat.
Namun,
setelah sampai pada waktu yang disepakati, presiden BEM tidak bisa melakukan
LPJ dengan alasan pergi ke rumah sakit. Muhafidz mengaku juga telah menghubungi
beberapa orang dari BEM, namun tidak ada yang bisa saat itu.
“Sebenarnya
saya juga mangkel. Wes tak fasilitasi koyo ngene,
tapi nyatanya malah seperti itu,” keluhnya.
Untuk
selanjutnya, Muhafidz menjelaskan, dalam masalah ini, dari senat mungkin masih
akan melakukan LPJ secara tertutup. Walaupun, pihaknya juga merasa khawatir,
LPJ tertutup akan berimbas pada senat, yaitu akan adanya anggapan negatif dari
mahasiswa terhadap senat.
“Ini akan dibicarakan lagi dari pihak senat, rembuk-rembuklah.
Misalkan dari teman-teman masih minta LPJ seperti kemarin, maka saya harus
berkordinasi dengan pihak atas (pihak dekanat_red)”
Kepada mahasiswa, Muhafidz berharap agar tidak
semakin memanaskan suasana. “Kita jangan panas dulu. Teman-teman senat tetap
mau mengawal. Selama ini memang banyak yang mengira bahwa senat tidak kerja.
Itu tidak benar, karena senat kerjanya memang tertutup”terang mahasiswa asal
kebumen itu.
Jangan Berlarut-larut
Firman meminta
kepada BEM agar tidak membiarkan masalah ini berlarut-larut. “Jika masalah ini
dibiarkan berlarut-larut, justru akan semakin banyak orang yang mencurigai. Dan
jika tidak segera dituntaskan, maka akan berdampak negatif yang berkelanjutan,” katanya.
Menurut
Firman, dengan kondisi seperti ini tidak dapat dipungkiri juga mahasiswa baru
akan marah. “Kasihan juga para mahasiswa baru yang sampai saat ini belum
diadakan OPAK party. Padahal fakultas lain sudah dilaksanakan,” katanya.
Kepada SMF,
mahasiswa asal tegal itu menyatakan siap membantu SMF jika merasa kualahan. Hal
ini juga berkaitan dengan dana untuk masing-masing PJ juga sampai saat ini belum
dicairkan.
Sampai
berita ini diturunkan, Presiden BEM belum bisa memberi keterangan terkait LPJ
yang menjadi tanggung jawabnya. [Ivo/Sael/IDEA]
KOMENTAR